JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- di Turki akibat gempa dahsyat mengakibatkan hancurnya infrastruktur penting di kota kota yang terdampak sehingga menyulitkan tim evakuasi maupun bantuan medis.
KBRI Ankara menerima permintaan evakuasi dari 104 WNI di Turki pascagempa M 7,8. Permintaan evakuasi terbanyak dari Gaziantep dan Kahramanmaras.
"KBRI sudah menerima permintaan evakuasi dari 104 orang WNI," kata Duta Besar RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal, dalam keterangannya, Selasa (7/2/2023).
Rincian WNI yang minta dievakuasi ialah 40 di Gaziantep, 40 di Kahramanmaras, 14 di Dyarbakir, 9 di Hatay, dan 1 di Adana. Lalu mengatakan tempat tinggal atau asrama hancur.
Baca Juga: KBRI Ankara: Ada 500 Warga Negara Indonesia (WNI) Berada di Lokasi Gempa Turki
"Sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah penuh, suhu berkisar antara 4 derajat hingga -7 derajat di lokasi gempa disertai badai salju," imbuhnya.
Sementara itu, jumlah WNI terluka akibat gempa di Turki bertambah jadi 10 orang. Satu WNI ditangani di rumah sakit setempat di Kahramanmaras dan 3 WNI di rawat di rumah sakit di Hatay.
Sementara itu, enam WNI pekerja spa therapist di Hatay yang mengalami patah tulang tidak tertampung di rumah sakit sehingga enam WNI itu dievakuasi ke Ankara.
Lebih lanjut, Lalu juga mengabarkan sebanyak lima WNI masih hilang kontak. Rinciannya, seorang ibu dan dua anaknya di Antakya serta dua pekerja spa therapis di Dyarbakir.
Baca Juga: Kasus Penyerangan Pesawat Susi Air PK - BVY di Lapter Paro, Papua.
Dubes RI bersama tim KBRI Ankara menuju Gaziantep pada dini hari waktu setempat untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap I dari pemerintah RI.
Bantuan tersebut berupa 1 kontainer bahan makanan yang akan diserahkan ke Bulan Sabit Turki (Kizilay). Lalu menyampaikan dari Gazianteptim akan dibagi 4 kelompok untuk melakukan evakuasi WNI di Gaziantep, Hatay, dan Dyatrbakir.
"Para WNI akan dievakuasi ke Ankara untuk ditampung sementara dan dirawat di rumah sakit di Ankara bagi yang membutuhkan perawatan," katanya.***