SEMARANG, suaramerdeka-jakarta.com - Kenaikan harga beras dan minyak goreng menjadi faktor terjadinya inflasi di Jawa Tengah. Untuk mengatasi inflasi tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah melakukan upaya dari hulu sampai hilir dengan menggandeng Bulog dan Kepolisian
Usai mengikuti rapat koordinasi mingguan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian secara virtual, Rabu (8/2/2023), Ganjar memberikan perhatian khusus terhadap kenaikan harga komoditas yang menyebabkan inflasi.

"Khususnya beras, yang kedua adalah minyak goreng," ujarnya.
Baca Juga: Capai Target 2023, Angkasa Pura I Terapkan Transformasi Bisnis Perusahaan
Dari sisi hulu, Ganjar mengambil langkah pengawasan dan kontrol. Berdasarkan laporan yang diterimanya, Ganjar menyebut empat wiilayah di Jawa Tengah, yaitu Grobogan, Demak, Rembang, dan Cilacap sudah mulai panen.

"Sudah mulai panen, tapi masih sedikit. Harganya lagi tinggi–tingginya, pasti petani sangat suka ini," katanya.
Mantan anggota DPR RI itu berharap, semua pihak bisa turut mengontrol ketersediaan tersebut. Sehingga kebutuhan beras di Jawa Tengah dapat terpenuhi.
"Saya mendapat informasi bahwa ada pembeli yang dari Jawa Barat, jadi mereka datang lebih dulu membeli. Yang seperti ini boleh–boleh saja tapi sebaiknya kita semuanya mengontrol agar kita bisa tahu stok itu ada apa enggak, di mana, berapa jumlahnya dan seterusnya," tegasnya.
Kemudian dari sisi tengah, Ganjar berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait. Di antarnya Bulog, Ganjar meminta data lengkap dan statistik ketersediaan beras.
Artikel Terkait
Selalu Penuh, Kereta Panoramic Diminati Pelanggan di Weekend Pertama Februari
Infrastruktur Pengolahan Limbah Domestik Kota Palembang Ditargetkan Akan Beroperasi 2023
PTPN Group Cetak Produktivitas dan Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah
Jakarta International Java Jazz Festival Siap Menggebrak di Bulan Juni 2023.
Capai Target 2023, Angkasa Pura I Terapkan Transformasi Bisnis Perusahaan