BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Anggota DPR RI asal Fraksi Nasdem, M Farhan menilai rute penerbangan internasional ke Bandung sebaiknya segera dibuka kembali. Langkah ini diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi selepas pandemi Covid-19.
Menurut anggota dewan Dapil Kota Bandung dan Cimahi itu, ketiadaan penerbangan internasional yang sebelumnya marak itu berpotensi memberikan pengaruh tak menyenangkan terhadap sektor pariwisata "Kota Kembang".
"Saya sangat khawatir jika ini dibiarkan, Kota Bandung akan hilang dari tujuan utama destinasi wisatawan mancanegara, kita mesti menjaga marwah kota yang sebelumnya terbuka bagi wisman, " kata Farhan dalam keterangannya, Rabu (8/2/2023).
Dalam catatannya, hingga awal tahun 2020, masih ada tujuh layanan penerbangan internasional langsung yang memanfaatkan Bandara Husein Sastranegara.
Baca Juga: Kejar Operasional KCJB, Fly Over Ciroyom Tuntas Pertengahan Tahun Ini
Karena layanan tersebut dalam perkembangannya tutup, banyak wisatawan asing yang hendak ke Bandung harus menempuh jalur transit sebelum menggunakan jalur darat lebih dari dua jam.
Menurut pria berlatar presenter itu, kondisi tersebut tak bisa dibiarkan. Jangan sampai Bandung dilupakan wisatawan mancanegara. Tak hanya itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun dipastikan ikut terganggu mengingat Kota Bandung mengandalkan penerimaannya dari sektor pariwisata.
"Selama Bandara Husen tidak dibuka untuk penerbangan Internasional, jangan harap wisatawan mancanegara akan membanjiri Kota Bandung. PAD (Bandung) sangat tergantung pada sektor Pariwisata, yang salah satu kuncinya adalah akses transportasi yang mudah, aman dan terjangkau," jelas politisi yang juga masuk bursa calon Walikota Bandung pada Pilkada 2024 itu.
Baca Juga: Sedang Diet Tapi Tetap Pengen Ngemil? 10 Rekomendasi Cemilan Saat Diet
Untuk itu, Farhan meminta stakeholder yang berkaitan dengan masalah tersebut, harus segera kembali membuka rute penerbangan langsung ke Bandung.
"Saya yakin TNI AU sebagai pemilik kewenangan di Bandara Husen sangat membuka diri dan siap, demikian juga dengan Angkasa Pura dan penyedian jasa ground handling lain. Maka sekarang perlu ada keputusan politik yang cepat dan tegas dari Kemenhub, khusus Direktorat Jenderal Perhubungan Udara," katanya.
Artikel Terkait
AirNav Indonesia Layani 36.203 Penerbangan, 7 Hari Periode NATARU 2022
Garuda Indonesia Siapkan 1,3 Juta Kursi Penerbangan Pada Periode Peak Season Natal dan Tahun Baru 2022/2023
Tahun 2022 menjadi Titik Balik Dunia Penerbangan, AirNav Optimis Menyambut Tahun 2023
AirNav Indonesia Layani 72.670 Penerbangan Selama Periode NATARU 2022 - 2023
Hari Ini, Operasional Penerbangan di Bandara Sentani Berjalan Lancar
Apresiasi Kinerja Maskapai Penerbangan Nasional, Menhub: Jadi Momentum Pemulihan Industri Penerbangan
Gunung Kerinci dan Gunung Marapi Erupsi, Bandara dan Jalur Penerbangan Terdekat Masih Beroperasi Normal
Ditjen Hubud-Casa Australia Adakan Workshop Keselamatan Penerbangan
Kemenhub Menyambut Baik Penerbangan Perdana Rute Shenzen - Denpasar
Peringati HUT ke-74, Garuda Indonesia Hadirkan 30 Ribu Produk Lokal dan UMKM di Seluruh Penerbangan