Silaturahmi Elit Politik Komitmen untuk Sukseskan Pemilu

- Rabu, 8 Februari 2023 | 21:05 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia. (Dok. Partai Golkar)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia. (Dok. Partai Golkar)

JAKARTA, suaramerdeka.jakarta.com - Pertemuan antara elit Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dipastikan untuk untuk menegaskan komitmen partai politik (parpol). Khususnya dalam mengawal pemilu tepat waktu, yakni pada tanggal 14 Februari 2024.

"Sekarang pemilu sudah running on going. Kita sama-sama punya kewajiban untuk menjaga pemilu ini menjadi pemilu yang sukses," kata Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia.

Menurutnya, indikator pemilu sukses adalah memenuhi prinsip langsung, umum bebas dan rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil). Dimana kedua partai sepakat mendukung Pemilu 2024 berlangsung dengan sistem proposional terbuka.

"Kami mendiskusikan untuk tetap mendorong dan meyakinkan supaya hakim-hakim Mahkamah Konstitusi (Mk) mendengarkan aspirasi. Apalahg, ini sudah aspirasi mayoritas di DPR," ujarnya.

Dimana sudah ada delapan parpol yang mendukung sistem proporsional terbuka. Dia meyakini, seluruh elemen masyarakat - termasuk masyarakat sipil - juga mendukung.

Terpisah, Direktur Eksekutif Perludem Chairunnisa tak mempermasalahkan inisiasi Golkar bersama tujuh parpol menolak sistem pemilihan tertutup, Sebab, setiap parpol memang memiliki preferensinya soal sistem pemilu yang akan dipilih.

Catatan
Karena apa yang dipilih, tentu yang akan menguntungkan mereka. Kemudian mengenai sikap parpol mendukung pemilu tepat waktu, Chairunnisa mengatakan semua memang sudah on the track, meski ada catatan.

"Kalau melihat sampai saat ini tahapan pemilu memang masih on the track. Namun ada beberapa catatan, misalnya soal polemik verifikasi faktual parpol, lalu soal penetapan daerah pemilihan pasca putusan MK," tandasnya.

Menjelang pemilu, lanjutnya, sejumlah elit parpol saling berkunjung, mengutarakan komitmen mereka untuk menjaga pemilu yang luber, jurdil dan tidak terpolarisasi. Bicara polarirasi, dia mengatakan perlu lebih dari sekedar konsolidasi elit parpol.

Sementara itu pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan menyebut, pertemuan Golkar dan PKS tersebut mempunyai dua sisi. Pertama, pertemuan itu bisa bermanfaat ketika dimaknai sebagai pesan positif dari elit parpol untuk publik.

"Tentu publik melihat elit. Sehingga ketika elit-elit politik ini terlihat bisa saling berkomunikasi satu dengan yang lain, cair, termasuk punya komitmen berkompetisi secara sehat, makan akan baik dalam pemilu," tegasnya.

Dikatakan, pertemuan semacam itu bisa mengurangi potensi risiko polarisasi ekstrem yang bisa menimpa publik usai kompetisi. Yakni sebagaimana sempat terjadi beberapa saat lalu.

Gembira
Dia menambahkan, elit dan publik patut memahami bahwa pemilu adalah agenda demokrasi. Yang mana tidak perlu berujung pada polarisiasi.

"Sebaliknya, berdemokrasi harus dengan gembira. Saya pikir itu sebuah pesan yang baik pada publik, kalaupun terjadi kompetisi di antara parpol, itu suatu agenda demokrasi yang biasa saja," ucapnya.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Penyelesaian Kasus Perundungan Jangan Sesaat

Senin, 20 Maret 2023 | 17:03 WIB
X