Sehingga, tidak perlu berujung pada konflik atau polarisasi. Kendati demikian, ada pula potensi kerugian dari pertemuan elit parpol yang kerap terjadi belakangan.
"Publik berpotensi tidak akan punya cukup waktu untuk menimbang dan menentukan pilihan atas capres untuk dipilih di Pemilu 2024. Dalam konteks kebutuhan informasi bagi pemilih, semakin lama warga tahu siapa yang akan menjadi capres - cawapres koalisi yang terbentuk, agak merugikan. Karena waktunya menjadi sempit," ungkapnya.
Dengan cairnya komunikasi elit parpol, dia menilai publik akan berisiko tidak segera mendapat kepastian terkait sosok yang maju di Pilpres 2024. Sehingga akan berdampak pada ketidakcukupan informasi.
"Padahal, keteraksesan dan kecukupan informasi menjadi faktor penting dalam pemilu yang berlandaskan rasionalitas. Sehingga tidak cukup waktu bagi warga untuk betul-betul mendapatkan informasi yang cukup tentang pasangan capres cawapres," tukasnya.
Terutama tentang koalisi, bagaimana platform, visi-misi programnya dan sebagainya.