JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Partai Golkar menarik untuk dikunjungi oleh partai politik (parpol) lain. Hal itu karena pengalaman mereka sebagai parpol papan atas.
"Golkar tentu sarat pengalaman, sehingga menjadi sentrum bagi partai lain untuk bertukar pikiran dalam merajut visi kebangsaan ke depan," kata pengamat politik Citra Institute Yusak Farchan, Kamis (9/2).
Selain itu, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, komunikasi politik Golkar menjadi lebih baik. Seperti diketahui, sejumlah parpol mengunjungi Golkar, antara lain seperti Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera dan selanjutnya Partai Kebangkitan Bangsa.
“Banyaknya kunjungan parpol ke Golkar menandai keluwesan Pak Airlangga dalam membangun komunikasi politik dengan parpol lain. Contohnya, inisiasi Golkar menolak sistem pemilu proporsional tertutup bersama tujuh partai lain," ujarnya.
Hal itu menurutnya menunjukkan kemampuan Golkar. Hal itu sangat positif bagi upaya rekonsolidasi demokrasi di Indonesia.
"Golkar sangat luwes dalam membangun komunikasi politiknya bersama poros-poros koalisi lain yang ada. Tentu ini menjadi energi positif untuk menghindari adanya ketegangan dan turbulensi atas blok-blok politik yang ada," tandasnya.
Kondusif
Saat ini Golkar bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Meski begitu, Golkar tetap membuka komunikasi dengan parpol lain.
Dimana kunjungan parpol ke Golkar adalah untuk menjalin silaturahmi politik dan menjaga situasi nasional tetap kondusif. Golkar juga dikabarkan akan kedatangan tamu dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sebelumnya, Golkar juga menerima kunjungan dari rombongan dari elite Nasdem dan PKS. Golkar dan PKB pun dikabarkan tengah menyusun rencana pertemuan.
Peneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Firman Noor menilai, silaturahmi yang belakangan terjadi antara elit partai politik (parpol) merupakan upaya untuk mengkonsolidasikan kekondusifan situasi jelang Pemilu 2024.
"Saya kira masih berkaitan dengan kepentingan elit-elit untuk mengkondisikan situasi agar lebih kondusif. Pertemuan itu bisa dilihat sebagai upaya konsolidasi untuk melaksanakan jadwal pemilu sesuai ketentuan," tegasnya.
Selain itu, dukungan pada sistem pemilu proporsinal terbuka. Dimana tidak ada sesuatu yang menyimpang dari kepentingan mereka pada umumnya.
Sesuai Jadwal
Yakni untuk menjalankan pemilu dengan sistem proporsional terbuka, terus tetap dan sesuai jadwal. Hal itulah agenda yang terus dikonsolidasikan.
"Karena, tetap ada kekuatan-kekuatan yang tidak menginginkan itu. Pertemuan parpol itu juga mungkin membawa agenda untuk melakukan pendekatan," ucapnya.