Potensi Gastronomi di Jabar Di-gaskeun

- Sabtu, 18 Februari 2023 | 14:24 WIB

BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, Jabar menyeriusi potensi gastronomi yang dimilikinya sehingga benar-benar bisa diandalkan bahkan jadi daya ungkit dan dikenal secara global.

Jabar ingin potensi gastronominya bisa selevel Thailand dan Vietnam yang bahkan menjadi duta politik dan ekonomi seperti dalam aktivitas pariwisatanya.

"Ini bisa jadi daya ungkit, terlebih dunia dihadapkan pada ketidakpastian seperti krisis pangan hingga energi," kata Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jabar, Ipong Witono di sela-sela kegiatan Kompetisi Masak Terbesar & Festival Gastronomi Jabar di Bandung, Sabtu (18/2/2023).

Menurut dia, Jabar mempunyai potensi yang cukup kuat. Di antaranya dalam penggunaan bahan baku lokal dalam produknya. Hal ini sekaligus bisa memberdayakan industri rumah tangga berbasis pangan plus resep-resep yang diwariskan secara budaya.

Baca Juga: Exotel Eksplorasi Pesan Pendek Paling Populer dalam Hadirkan Kepuasan Pelanggan

Pakar gastronomi, Erick Wiradiputra menyatakan bahwa optimalisasi potensi gastronomi di Jabar bukan sesuatu hal yang muluk. Pihaknya justru optimis hal ini bisa direalisasikan.

"Selain hulu, kita harus kuatkan di hilirnya. Karena ini yang akan menciptakan konsumennya, jadi offtakernya sehingga sebagian masyarakat memang perlu didorong untuk mempunya kemandirian kreativitas. Tepung aci itu misalnya ada banyak ragam variannya dari cilok, cireng, cilor, sehingga perlu diperkuat pendekatannya dengan revitalisasi hingga modifikasi makanan," jelasnya.

Dalam kaitan itu, aktivis gastronomi, Chef Uceu Sawitri menyatakan bahwa kompetisi motherchef yang digelar itu bertujan untuk menjadikan pelaku kuliner lebih kreatif dalam mengolah bahan pangan.

Baca Juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan, PELNI Hadirkan Rumah Kelola Sampah di Denpasar Bali

Dia menilai bahwa kuliner-kuliner lokal perlu mendapat nilai-nilai kebaruan guna memancing minat sekaligus dalam merespon zaman yang sudah banyak berubah.

Karena itu, dalam lomba tersebut, pihaknya menyajikan tantangan dari mulai menu utama hingga kudapan seperti kategori Nasi Sunda, snack, hingga kudapan pagi (bebetian) berupa makanan rebus seperti ubi, kacang, talas, hingga singkong.

"Seperti umbi cilembu, jangan hanya dipanggang. Karena bisa saja ada kebosanan. Bisa dijadikan dadar, jadi isiannya. Beubeutian juga, bagaimana supaya tak bosan kendati hanya ini sajiannya dikukus," katanya.

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemerintah Apresiasi Gelaran BNI Java Jazz 2023

Senin, 5 Juni 2023 | 16:54 WIB
X