JAKARTA, suaramerdeka-com- Mantan atlet panahan nasional, Nurfitriyana Saiman tak mempersoalkan para atlet panahan yang levelnya sudah Olimpiade, kini tampil di PON Papua.
Menurut peraih perak Olimpiade Seoul 1988, olahraga panahan berbeda dengan bulu tangkis yang memiliki banyak agenda internasional.
Dimana pebulu tangkia bisa mengikuti ajang internasional sesuai agenda yang sudah dijadwalkan.
"Kalau di panahan setelah Olimpiade tidak ada event lagi, karenanya mereka turun di PON untuk memperkuat tim dan adik-adiknya," kata Nurfitriana saat bincang-bincang dengan wartawan di Media Center Jakarta untuk PON Papua, Rabu, 6 Oktober 2021.
Sejumlah atlet kelas Olimpiade yang kembali turun ke PON, antara lain Arif Dwi Pangestu (D.I Yogyakarta), Alviyanto Bagas Prastyadi (Jateng), Riau Ega Agata Salsabila (Jatim), dan Diananda Choirunnisa (Jatim).
Kini, mereka menjadi andalan daerahnya masing-masing untuk mendulang medali emas.
Di sisi lain, dia mengaku pembinaan olahraga panahan di Tanah Air sudah mulai merata.
Selain itu, para atlet di luar pelatnas juga banyak yang memperoleh medali.
“Sejumlah atlet di luar Pelatnas bisa meraih emas di Papua. Artinya, pembinaan panahan masih berjalan baik di daerah-daerah,” ujar Yana, panggilan akrab Nurfitriana.***
Artikel Terkait
Atlet PON Terpapar Covid-19, Menpora: Kemungkinan Daya Tahan Tubuh Menurun
Candra Wijaya Usulkan Pebulutangkis 20 Besar Dunia Tak Boleh Main di PON
Menpora: Prokes di PON Terus Dipantau Agar Semua Aman dan Nyaman