JAKARTA, suaramerdeka.com- Sebanyak 34 atlet modern pentathlon dari delapan provinsi bakal bertarung pada laga eksebisi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua di Yonif 751 Sentani, Jayapura, 8-9 Oktober 2021.
Mereka akan memperebutkan enam medali emas dari nomor triathle putra dan putri, laser run putra dan putri, mix relay triathle dan mix relay laser run.
Adapun delapan provinsi yang mengirimkan atletnya adalah tuan rumah Papua, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Riau dan Sulsel.
Ketua Umum Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI) Anthony Sunarjo mengatakan, para atlet peraih medali pada SEA Games 2019 tak boleh dikirim mengikuti perlombaan. Mereka hanya diperbantukan di kepanitiaan.
"Yang boleh main atlet level dua karena kita mencari talenta baru sekaligus untuk dipersiapkan Asian Games di China tahun depan," ujar Anthony pada Webinar di Media Center Jakarta untuk PON Papua, Kamis, 7 Oktober 2021.
Mengenai peta kekuatan delapan provinsi yang mengirim atlet, menurut Delegasi Teknik MPI Glenn Clifton, empat daerah telah melakukan persiapan yang cukup maksimal, masing-masing DKI Jakarta, Sulsel, Jabar dan Jatim.
Glenn menjelaskan, Sulsel disebut sebagai salah satu kandidat terkuat karena diperkuat atlet Asian Games 2018. Namun, bisa saja kekuatannya tereduksi mengingat sudah dua tahun tak ada event akibat pandemi Covid-19.
"Untuk DKI Jakarta juga turun dengan kekuatan penuh. Mereka ditangani oleh pelatih timnas. Lalu, Jawa Timur ada atlet SEA Games, begitu juga Jawa Barat. Jawa Barat ditangani oleh peraih emas SEA Games 2019 Muhamad Taufik. Jadi mereka menguasai program dan seluk beluk latihan," tutur Glenn.
Modern pentathlon sendiri merupakan gabungan dari lima disiplin olahraga, yaitu menembak, lari, renang, anggar dan berkuda. Namun pada eksibisi PON Papua kali ini, hanya tiga disiplin yang dilombakan, yakni renang, menembak dan lari.
Menurut Glenn, ada sejumlah alasan kenapa hanya menggelar tiga disiplin olahraga saja, pertama karena ini levelnya PON atau nasional.
"Selain itu, untuk menggelar perlombaan anggar dan berkuda biayanya sangat besar. Karena yang wajib untuk memperlombakan lima disiplin cabor hanya kejuaraan multievent level Asian Games ke atas," jelasnya.
Sekjen PP MPI Castor J. Tindage menambahkan, sehari sebelum perlombaan digelar, para atlet dipersilakan untuk menguji venue yang telah dipersiapkan di area Yonif 751 Sentani.
"Sejauh ini belum ada hambatan yang berarti karena semua sudah dipersiapkan dengan dibantu pihak Batalyon," ujar Glenn. ***
Artikel Terkait
Candra Wijaya Usulkan Pebulutangkis 20 Besar Dunia Tak Boleh Main di PON
Menpora: Prokes di PON Terus Dipantau Agar Semua Aman dan Nyaman
Nurfitriyana Tak Soalkan Pemanah Olimpiade Tampil di PON Papua
Perolehan Medali PON Papua: Jabar Gelisah Dikuntit DKI, Papua dan Jatim