JAYAPURA, suaramerdeka-jakarta.com- Menpora Zainudin Amali memberikan klarifikasi terkait adanya surat dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang menyatakan Indonesia tidak patuh pada penegakan standar anti-doping karena tidak mengikuti Test Doping Plan (TDP) yang dibuat pada tahun 2020.
“Memang benar kita mendapatkan surat dari WADA itu tentang dianggap ketidakpatuhan,” kata Menpora Amali saat memberikan keterangan pers, Jumat, 8 Oktober 2021.
Pada September lalu, kata Amali, WADA mengeluarkan surat teguran, namun respon dari LADI dianggap belum memadai.
Sehingga WADA mengirimkan kembali surat teguran pada 7 Oktober 2021.
Baca Juga: Asrorun Niam: PON Momentum Bangun Umat Sadar Olahraga
Atas surat tersebut, Kemenpora langsung bergerak cepat dan melakukan koordinasi dengan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) untuk memberikan klarifikasi bahwa pada tahun 2020, LADI tidak dapat mengirimkan jumlah sampel sesuai dengan TDP (Test Doping Planning) karena olahraga terhenti akibat adanya pandemi Covid-19 pada Maret 2020.
“Ini yang menyebabkan berkurangnya jumlah sampel yang dikirim ke Lab anti-doping di Qatar. Sedangkan untuk tahun 2021 masih akan diharapkan dari sample yang diambil saat PON Papua,” ujar Amali.
“Ini lebih pada pengiriman sample. Karena pengiriman sample kita memang merencanakan akan memberikan sampel pada tahun 2020,” tambahnya.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Sasar Masjid Syiah, Kelompok ISIS Klaim Bertanggung Jawab
Menurutnya, semenjak pandemi covid-19 kegiatan-kegiatan olahraga terhenti secara total sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sampel untuk anti doping pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut.
Di sisi lain, sampel waktu itu direncanakan by name para atlet. Padahal, sejumlah atlet yang direncanakan untuk diambil sample urine sudah mengikuti event olahraga di luar negeri, baik itu untuk kualifikasi Olimpiade maupun kejuaraan single event.
“Sehingga itu menyulitkan (pengambilan sampel). Sementara di dalam negeri juga tidak ada pertandingan-pertandingan itu,” jelasnya.
Baca Juga: Masyarakat Perlu Dukung Percepatan Vaksinasi untuk Lansia
Namun demikian, Menpora Amali mengaku tidak khawatir karena target sampel bisa dipenuhi pada penyelenggraan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang saat ini sedang berlangsung di Papua.
Artikel Terkait
Bamsoet: Menpora Amali Berhasil Bawa Olahraga Indonesia Meroket hingga Internasional
Presiden Jokowi dan Menpora Amali Tak Pernah Beda-bedakan Atlet, NPC Indonesia Acungi Jempol
Atlet PON Terpapar Covid-19, Menpora: Kemungkinan Daya Tahan Tubuh Menurun
Menpora: Prokes di PON Terus Dipantau Agar Semua Aman dan Nyaman