JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com- Cabang olahraga basket menjadi salah satu yang terkena imbas jika Badan Anti Doping Dunia (WADA) menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Sebab basket Indonesia akan menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023.
Untungnya, WADA baru sebatas memberikan ancaman kepada Indonesia yang dinilai tidak patuh terkait TDP (Tes Doping Plan) sesuai yang diminta.
Baca Juga: 60 Ribu Peserta Bertarung di Babak Kualifikasi Piala Presiden Esports 2021
Jika gagal, Indonesia dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan internasional dan atlet yang bertanding di luar negeri tidak boleh membawa nama negara, seperti yang dialami Rusia pada Olimoiade Tokyo 2020.
Terkait gerak cepat pemerintah, dalam hal ini Kemenpora dan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI), PP Perbasi mengaku lega karena Menpora Zainudin Amali menjanjikan semua event internasional di Indonesia tidak sampai terganggu.
"Sungguh kami lega atas respons cepat Pak Menpora. Kabar baik ini membuat kami semakin fokus siapkan timnas untuk bisa mewujudkan target saat kita menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023," ujar Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi, Minggu, 10 Oktober 2021.
Baca Juga: Bek Persija Kecewa Gol yang Terjadi Akibat Kecerobohan Pemain
Menurutnya, ada hikmah yang baik dari peringatan WADA kali ini. Terutama dalam hal tata kelola LADI agar lebih preventif dan terencana dengan baik serta mengantisipasi berbagai kondisi yang terjadi.
Untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi, WADA akan membantu mensupervisi untuk perbaikan LADI melalui JADA (Japan Anti-Doping Agency) sebagai salah satu lembaga anti-doping yang sudah terakreditasi dan terstandardisasi secara internasional. ***
Artikel Terkait
Timnas Basket Putri Punya Pelatih Baru, PP Perbasi Cari yang Berpengalaman
PP Perbasi Bentuk Timnas Elite Muda
Tim Basket Jambi Mundur dari PON, PP Perbasi Serahkan kepada KONI