JAKARTA, suaramerdeka.jakarta.com- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menantang pengurus federasi olahraga nasional (PP/PB) tidak hanya jago kandang menyandang jabatan di skala nasional.
Namun, Oktohari meminta pengurus PB/PP bisa terlibat aktif di organisasi regional, kontinental, hingga dunia.
Menurut Oktohari, ini menjadi penting guna mengedepankan kepentingan Indonesia, sehingga kejadian seperti yang dialami Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) tidak terjadi.
Baca Juga: Digosipkan Renggang dengan Praveen Jordan, Melati Beri Pernyataan Mengejutkan
OKtohari mengatakan sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terhadap LADI tidak terjadi apabila Indonesia punya perwakilan yang terlibat aktif di organisasi regional, kontinental, dan internasional.
“Sejak dulu saya selalu katakan, pengurus federasi nasional aktif melebarkan sayap, entah di organisasi regional, kontinental, atau dunia, sehingga gak cuma jago kandang tapi kita punya positioning. Dengan adanya perwakilan, kita gak sekadar menjadi pengikuti tetapi kita bisa menjadi regulator yang pada akhirnya mampu menyuarakan kepentingan Indonesia,” ujar Okto, Jumat 12 November 2021.
Dengan adanya kejadian yang dialami LADI, Oktohari yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA ini berharap pengurus federasi olahraga nasional di Indonesia dapat lebih sadar pentingnya memiliki posisi di organisasi regional, kontinental, dan internasional.
Baca Juga: Dwayne Johnson dan Gal Gadot Bintangi Film Red Notice, Tayang di Netflix Hari Ini
Hal itu dinilai bukan sekadar gengsi semata, tetapi juga akan mendapat banyak keuntungan, baik kesempatan menjadi tuan rumah ajang regional, kontinental, hingga kesempatan untuk mendapat kuota beasiswa training camp (TC) dan try-out (TO) bagi atlet-atlet Indonesia.
“Saya tekankan sekali lagi, NOC Indonesia (KOI) mendorong para pengurus olahraga nasional untuk menempatkan perwakilan di organisasi regional, kontinental, atau dunia. Sebab, bukan cuma suara kita saja yang didengar, tetapi akan banyak sekali yang bisa kita dapat sehingga prestasi olahraga Indonesia bisa lebih terangkat,” terang Okto. ***