Egoisme Novak Djokovic

Jakarta,suaramerdeka-jakarta.com-“The Selfishness of Novak Djokovic”, demikian judul yang dibuat oleh laman The Atlantic pada 15 Januari lalu. Artikel itu dibuat tidak lama setelah pengadilan Australia mencabut visa petenis nomor satu dunia tersebut.

Keputusan itu diambil dengan alasan kepentingan publik dan menjaga Australia aman. Sebelumnya, visa Djokovic dicabut saat peraih 20 gelar Grand Slam itu mendarat di Australia pada 6 Januari lalu.

Kuasa hukum Djokovic mengajukan banding. Setelah beberapa hari “ditahan” di hotel yang “kumuh”, Djokovic akhirnya bisa keluar dari tahanan.

Hakim mengabulkan banding tersebut. Namun, Kementerian Imigrasi kembali mencabut visa Djokovic untuk kali kedua. Banding lagi. Namun, kali ini hakim memperkuat keputusan Menteri Imigrasi.

Baca Juga: Vinicius Jr: Bintang Real Madrid yang Mengidolakan Lionel Messi

Sejak Desember lalu, kasus Covid-19 di Australia terus meningkat. Varian Omicron menjadi pemicu. Pemerintah Australia pun membuat aturan hanya mereka yang sudah divaksinasi sebanyak dua kali yang boleh masuk ke Negara Kanguru itu.

Kehadiran orang dari luar Australia yang belum sekalipun divaksinasi tentu bisa dianggap sebagai ancaman. Nole – panggilan Djokovic – termasuk kelompok yang menentang vaksinasi.

“Bahkan ketika vaksinasi menjadi suatu hal yang wajib, saya tidak akan melakukan itu,” kata Djokovic pada pertengahan 2020. Petenis asal Serbia itu seakan tengah memperlihatkan egoismenya kepada dunia.

Pertengahan Juni 2020, Nole menggelar turnamen eksebisi sekaligus ajang penggalangan dana yang diberi nama Adria Tour. Eksebisi digelar di Serbia dan Kroasia.

Ketika itu, dunia masih dilanda Covid-19 dan kampanye memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan tengah gencar dikampanyekan. Namun, pada tur eksebisi tersebut, tidak ada yang memakai masker dan Nole juga melakukan foto bersama dengan puluhan orang tanpa menjaga jarak.