Bandung, jakarta.suaramerdeka.com -- Untuk menjaring perenang-perenang unggul, PRSI Jabar menggelar kejuaraan "Bandung Open Swimming Tournament 2022" di kolam renang UPI Bandung Jabar. Kejuaraan yang diikuti atlet dari 27 kabupaten dan kota itu diharapkan pula menjadi dasar bagi kehadiran atlet yang bisa menjangkau event kelas dunia terutama Olimpiade.
Menurut M Farhan yang menjadi motor pelaksanaan event tersebut, ikhtiar regenerasi itu merupakan salah satu cara terukur untuk mendapatkan atlet-atlet terbaik. Kejuaraan sendiri menghadirkan kompetisi kelas usia hingga 17 tahun.
"Semua kelas, semua kelompok usia. Kalau akuatik itu sebetulnya ada lima cabor khusus untuk renang, kelasnya banyak, kelas 1 sampai kelas 5, semua level. Jadi untuk bisa mendapatkan atlit elit tahun 2030 - 2032, ya mereka inilah," kata Anggota DPR RI asal Fraksi Nasdem itu di Kolam Renang UPI Bandung Jabar, Rabu (15/6/2022).
Dengan persiapan itu, Farhan memyatakan bahwa pihaknya optimis atlet akuatik Jabar yang masuk Olimpiade semakin banyak. Farhan menilai, gelaran turnament secara rutin jadi salahsatu strategi jitu bagi proses regenerasi.
Baca Juga: Farhan: Baru Dua Nama Figur Capres yang Mengemuka di Nasdem
"Makanya sekarang kita bikin open tournament untuk perkumpulan seluruh Jabar di kelompok usia dan ini adalah tournament pertama kelompok usia antarperkumpulan di Jabar setelah masa pandemi," katanya.
Dalam pandangannya, dengan dua tahun vakum, berpotensi membuat kualitas skill berkurang. "Kaku sekali, karena selama dua tahun kita tidak bisa bikin tournament, terakhir kita bikin itu babak kualifikasi untuk Pon, hanya itu saja, lowong nggak ada lagi," katanya.
Untuk itu, Farhan menilai ajang turnamen untuk regenerasi atlet terbaik harus dirutinkan. "Sejak 2020 belum ada tournament seperti ini lagi, kan turnament seperti ini izinnya kalau dulu kan tidak gampang," katanya.
Baca Juga: Farhan: Stadion GBLA Dikelola Swasta, Cokpis alias Cocok Pisan
Pasalnya, tantangan terbesar setelah pandemi adalah mengembalikan fitness level para atlet, karena mereka selama dua tahun ini hanya latihan tapi tanpa target yang jelas. "Makanya agak sulit bagi kita untuk mengembalikan hal itu," tambahnya.
Pelatih PRSI Jawa Barat, Donny Budiarto Utomo menjelaskan bahwa rutinitas turnamen untuk mempunyai bibit unggul sangat dibutuhkan. Namun, menurut dia, ada hal utama lainnya yang dibutuhkan para atlet.
"Nutrisi untuk anak-anak ini kan seperti tidak diperhatikan, berbeda dengan negara-negara luar yang sangat detail sekali. Fasilitasnya diperhatikan sehingga tak kesulitan dalam mencari tempat latihan," katanya.
Baca Juga: Farhan Puji Jokowi yang Undang Putin & Zelensky ke KTT G20
Tidak hanya itu, skill kepelatihan pun harus terus update agar berdampak dalam meramu program regenerasi atlet. "Terutama untuk anak-anak kecil itu sangat penting, sering untuk bertanding juga, karena meraka kan untuk bisa meningkatkan pengalaman tanding," katanya.
Artikel Terkait
Timnas Indonesia Lolos Ke Piala Asia 2023, Runner Up Terbaik Diatas Malaysia dan Thailand
Pesan Haru STY Usai Indonesia Lolos ke Piala Asia: 'Saya Rasa Pemain Sudah Memberikan Semuanya di Lapangan
Berkas Verifikasi Partai Gelora Sudah Lengkap 100 Persen, Tinggal Diserahkan ke KPU
Pengamat: Duet Ganjar-Erick Pasangan Ideal Karena Saling Isi
Artificial Intelligence dan Masa Depan Jurnalisme Oleh Amy Atmanto, Wakil Ketua PWI Jaya
Tingkatkan Komitmen di Kawasan Asia Tenggara, Sequoia Southeast Asia Siapkan Dana US$850 juta
Lampaui Target Kantong Darah, Rustam Effendi Apresiasi Pahlawan Kemanusiaan
Viral DiTikTok Bikin Baper, Lagu Pesawat Kertas 365 Hari Versi Akustik Milik Sisca JKT48, Ini Liriknya
Emmeril Kahn Mumtadz
PPK Kemayoran Sambut HUT Ke-37, Gelar Festival dan Bazar di Utan Kemayoran