TOKYO, suaramerdeka-jakarta.com- Ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri harus pulang lebih awal di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Mereka angkat koper lebih dini usai ditaklukkan pasangan Skotlandia, Alexander Dunn/Adam Hall di babak 32 besar.
Bertanding di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Rabu (24/8) malam, Bagas/Fikri kalah rubber game 21-17, 19-21, 15-21.
Di game pertama sebenarnya juara All England 2022 itu sudah bermain apik, namun sayang di game kedua dan ketiga mereka tidak mampu keluar dari tekanan.
Baca Juga: Rakornas Baznas 2022: Wapres Arahkan Penyaluran ZIS Tepat Sasaran dengan Basis Data yang Akurat
"Kami sudah berusaha, seluruh kemampuan kami sudah coba dikeluarkan tapi memang hari ini kita main seperti kurang yakin, kurang lepas. Di persiapan menuju ke sini juga kita sudah latihan sangat keras tapi hasilnya belum seperti yang kita mau," kata Bagas.
"Di game kedua dan ketiga kami kondisinya tertekan terus dan sulit untuk berkembang. Sudah mencoba melakukan segala cara, pelatih pun terus memberikan instruksi tapi kami memang kurang siap dan kurang begitu bagus hari ini," sambung Fikri.
Bagas/Fikri mengaku permainan mereka memang belum stabil sejak menjuarai All England bulan Maret silam, itu yang membuat hasil kurang baik terus didapatkan.
Baca Juga: Rapat Maraton Selama 10 Jam Soal Ferdy Sambo, Ini Kesimpulan Rapat Komisi III DPR dan Kapolri
"Kendala kami memang sejak juara di All England, kami berharap dan ingin terus bermain maksimal dan meraih hasil bagus tapi permainan kami memang belum stabil jadi belum bisa memberikan yang terbaik," ungkap Fikri.
Sementara, sang pelatih Herry Iman Pierngadi, mengatakan masalah yang dihadapi Bagas/Fikri adalah mental bertanding yang menurun.
"Kalau menurut saya mental bertanding Bagas/Fikri itu menurun, drop ya. Dan belum kembali lagi. Di latihan mereka normal, biasa tapi di pertandingan tidak bisa keluar. Apa yang sudah dilatih hilang semua. Malah di lapangan terlihat panik, bingung mau main seperti apa," tutur Herry.
Baca Juga: Stok Pertalite dan Solar Berlimpah di Tiga Wilayah Ini, Masyarakat Diminta Bijak Membeli
"Sehari-hari sering saya ingatkan agar motivasinya ditambah tapi yang menjadi masalah itu di lapangan. Percaya dirinya tidak ada, gregetnya hilang. Ini yang harus segera disikapi dan menjadi PR. Memang setiap pemain akan ada masanya seperti itu dan ada yang cepat, ada yang lambat untuk mengatasinya," tambah Herry.
Artikel Terkait
Petenis 18 Negara Ramaikan Kejuaraan Tenis Internasional di Jakarta
Indonesia Masih Bertumpu pada Tunggal Putra dan Ganda Putra di Kejuaraan Dunia 2022
Kejuaraan Dunia 2022: Jajal Lapangan, Pemain Indonesia Hanya Dapat Jatah Waktu 15 Menit
Minions Senang Bisa Main Lagi di Kejuaraan Dunia 2022
Ginting Merasa Tegang, Jojo Berkawan dengan Angin di Kejuaraan Dunia 2022