
Sekitar satu dekade kemudian, bola lantai mulai dipertunjukkan di negara-negara Skandinavia seperti Finlandia, Norwegia dan Swedia. Aturan-aturan resmi kemudian segera ditetapkan, dan perkumpulan-perkumpulan bola lantai mulai berdiri.
Setelah beberapa saat, beberapa negara mendirikan asosiasi bola lantai nasional dan IFF didirikan pada tahun 1986.
Ketika IFF dibentuk pada 1986, olahraga ini kebanyakan dimainkan di negara-negara Skandinavia, Jepang, dan beberapa bagian Eropa.
Pada 1990, bola lantai diakui di 7 negara, dan pada waktu pertama kalinya Kejuaraan Bola Lantai Eropa diadakan tahun 1994, angka tersebut sudah meningkat menjadi 14.
Angka tersebut termasuk Amerika Serikat, yang merupakan negara pertama di luar Eropa dan Asia yang mengakui bola lantai.
Pada saat diadakannya Kejuaraan Bola Lantai Dunia pertama tahun 1996, bola lantai dimainkan di 20 negara dengan 12 di antaranya mengikuti kejuaraan tersebut.
Pada tahun 2009, olahraga bola lantai telah dimainkan di hampir 80 negara. Dari negara-negara tersebut, 51 di antaranya memiliki asosiasi bola lantai nasional yang diakui oleh IFF.
Baca Juga: Obstruction of Press Freedom
Dengan masuknya Sierra Leone, bangsa pertama di Afrika yang memainkan bola lantai, IFF memiliki setidaknya satu asosiasi nasional di setiap benua kecuali Antarktika.
Pada Desember 2008, IFF dan olahraga bola lantai menerima pengakuan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).
IFF berharap pengakuan resmi ini akan membantu diperbolehkannya bola lantai sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan pada Olimpiade Musim Panas 2020.
Artikel Terkait
Ini Dia Shin Jae Hyuk, Anak Coach STY Yang Respon Kabar Perpanjangan Kontrak Sang Ayah Dari PSSI
Persib vs Persija: 26 Ribu Tiket Pertandingan Ludes Terjual
Media Cup 2022: 16 Tim Saling Jegal untuk Jadi yang Terbaik
Festival Catur Pelajar Nasional, BPK Penabur Berharap Tahun Depan Digelar Secara Tatap Muka