Ketika Partai Banteng Coba Keluar dari Habitatnya Demi Tangguk Suara

- Minggu, 26 Maret 2023 | 17:26 WIB
Karyudi Sutajah Putra (KSP) (Dok. Pribadi)
Karyudi Sutajah Putra (KSP) (Dok. Pribadi)

Oleh: Karyudi Sutajah Putra

KOOR! PDI Perjuangan dari pusat hingga daerah menolak Timnas U-20 Israel datang ke Indonesia untuk bertanding dalam Piala Dunia U-20 2023, 20 Mei hingga 11 Juni mendatang di mana Indonesia ditunjuk Federation of International Football Association (FIFA) sebagai tuan rumah.

Sebanyak 24 tim lolos kualifikasi, salah satunya Israel, sehingga mereka berhak bertanding di mana pun Piala Dunia U-20 2023 itu diselenggarakan. Termasuk di Indonesia yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

Pemerintah Indonesia menetapkan enam provinsi sebagai arena pertandingan Piala Dunia U-20 2023, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Ganjar Pranowo, kader Partai Banteng yang elektabilitasnya melejit sebagai calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024 juga ikut-ikutan koor bersama partainya menolak kehadiran Timnas U-20 Israel. Begitu pun Gubernur Bali I Wayan Koster.

Penolakan oleh pusat disuarakan Ketua DPP PDIP Hamka Haq. Penolakan oleh Jateng dan Bali, dua provinsi yang ditunjuk sebagai arena pertandingan Piala Dunia U-20 2023 telah disuarakan gubernur masing-masing. Untuk DKI Jakarta, Jabar dan Jatim, penolakan disuarakan oleh Ketua DPD PDIP masing-masing.

Said Abdullah, Plt Ketua DPD PDIP Jatim yang juga Ketua DPP PDIP, berdalih penolakan tersebut didasari komitmen solidaritas PDIP terhadap perjuangan bangsa Palestina atas perlawanan menghadapi aneksasi, penjajahan dan pembunuhan yang terus dilakukan Israel.

Sikap DPD PDIP Jatim itu, kata Said, sejalan dengan kebijakan politik yang pernah ditempuh Presiden Soekarno dalam menempatkan delegasi olahraga dari Israel. Pada 1957 silam, kata Said seperti dilansir sejumlah media, Indonesia lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia 1958 setelah Taiwan menyatakan mundur. Pada babak "play off" setelah Australia juga mengundurkan diri, Indonesia harus menghadapi Timnas Israel.

Saat akan menghadapi Timnas Israel itulah, kata Said, PSSI meminta pertandingan dilakukan di negara netral, namun permintaan itu ditolak FIFA. Atas kebijakan ini, kata Said, Timnas Indonesia menyatakan mengundurkan diri dalam menghadapi Timnas Israel.

Kebijakan serupa, lanjut Said, dilakukan oleh Presiden Soekarno ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Saat itu Indonesia tidak memberikan visa kedatangan delegasi Israel, yang berakibat Indonesia lebih memilih membayar denda kepada Komite Olimpiade Dunia daripada menerima delegasi atlet Israel.

Benarkah penolakan atas Timnas Israel oleh PDIP terkait komitmen Bung Karno yang mendukung kemerdekaan Palestina?

Lalu apa untungnya Palestina dengan langkah Indonesia menolak Timnas Israel? Tak ada untung bagi Palestina, kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Simak pula pernyataan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana. Menurut dia, Timnas Israel tetap bisa bertanding di Indonesia karena Indonesia tidak bisa mengintervensi FIFA.

Tidak adanya hubungan diplomatik RI-Israel bukan berarti tak ada hubungan lain yang bisa terjalin, misalnya hubungan dagang, sosial budaya dan olahraga.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jokowisme

Kamis, 25 Mei 2023 | 15:19 WIB

Awas, JK Kuda Hitam Cawapresnya Anies Baswedan!

Selasa, 23 Mei 2023 | 13:48 WIB

Pakar Telematika: Kasus Korupsi di Kominfo

Jumat, 19 Mei 2023 | 20:51 WIB

Bercermin pada Garuda Muda

Jumat, 19 Mei 2023 | 11:41 WIB

Mahalnya Johnny Plate bagi Nasdem

Kamis, 18 Mei 2023 | 12:46 WIB

Pakar Telematika :Menelisik Kasus BSI

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:42 WIB

Pengamat Telematika:Masih Soal CCTV Kualanamu

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:32 WIB

Analisa Pasar :Samuel Kesuma,CFA

Rabu, 17 Mei 2023 | 16:16 WIB

Sulitnya Menulis Puisi UNTUK Anak-Anak.

Minggu, 14 Mei 2023 | 12:32 WIB

Kualitas Terselubung Gus Yaqut.

Sabtu, 13 Mei 2023 | 06:39 WIB

Masalahnya Bukan Soal Rukiah Server BSI

Jumat, 12 Mei 2023 | 15:30 WIB
X