Terima Kasih Mas Ganjar Piala Dunia U20 Batal

- Kamis, 30 Maret 2023 | 14:13 WIB
Dr Algooth Putranto (bn)
Dr Algooth Putranto (bn)


Algooth Putranto
Pecinta bola sejak balita dan Pengajar Ilmu Komunikasi Sekolah Pascasarjana Usahid Jakarta

FINAL Piala Dunia Sepakbola U20 yang dijadwalkan dimulai pada 20 Mei 2023 di Indonesia akhirnya BATAL! Walhasil perebutan Piala yang kini di tangan Ukraina itu gagal digelar. Timnas U20 Indonesia pun hanya bisa gigit jari.

Gianni Infantino, bos Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menilai pembatalan pengambilan undian (drawing) peserta putaran final di Bali yang seharusnya dilakukan pada 31 Maret di Bali tersebab penolakan terhadap keikutsertaan timnas Israel adalah cermin tidak patuhnya Indonesia pada komitmen selaku tuan rumah sebagai penyelenggara Piala Dunia.

Selain Gubernur Bali, Wayan Koster selaku tuan rumah drawing dan lokasi penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia U20, pemimpin daerah lain yang membebek untuk menolak timnas Israel adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Kedua gubernur itu bersuara berbeda dibandingkan para pemimpin daerah lain baik Gubernur, Bupati dan Walikota yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U20 yakni DKI (Jakarta), Jawa Barat (Kabupaten Bandung), Jawa Timur (Surabaya) dan Sumatera Selatan (Palembang) yang pilih patuh pada komitmen dengan FIFA.

Jika melihat panduan penawaran (bidding) Piala Dunia U20 di situ sangat jelas banyak perjanjian yang harus dipenuhi oleh negara peserta. Mulai dari fasilitas, keamanan bahkan soal komitmen dari pemerintah. Semuanya dijabarkan sangat detail dan tegas.

Salah satu pemimpin daerah yang pilih bersikap patuh pada komitmen pada FIFA adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meskipun dia separuh terpaksa meneken perjanjian itu. Lha kok terpaksa? Ya karena perjanjian itu warisan dari pejabat Wali Kota Solo sebelumnya, yaitu FX Hadi Rudyatmo.

Gibran selaku walikota Solo baru meneruskan perjanjian yang sudah ditandatangani oleh Pak Rudi. Jadi jika melihat kepada sikap Koster dan Ganjar yang tiba-tiba berubah terhadap komitmen yang telah dibuat ini adalah pertanyaan penting.
Karena perjanjian dengan pemerintah bentuknya tertulis, maka memang menjadi pertanyaan sederhana, memangnya mas Ganjar sebagai Gubernur dipaksa Ketum PSSI--saat itu pak Iwan Bule--jadi tuan rumah Piala Dunia U20?

Karena perjanjian dengan FIFA dan Pemerintah bentuknya tertulis, maka jelas ini tidak serupa janji kere hore politik lima tahunan yang bisa dengan mudah diingkari. Ada konsekuensi yang harus ditanggung ketika terjadi wanprestasi di antara para pihak yang melakukan perjanjian.

Bagi Pemprov Jateng dan Pemkot Solo pembatalan Piala Dunia U20 jelas kerugian besar karena telah menggelontorkan duit renovasi Stadion Manahan sejak 2019. Demi Manahan berkelas dunia, kas yang dirogoh tak kecil, lebih dari Rp301 miliar.

Revitalisasi yang menggusur banyak usaha kecil ini berakhir sia-sia, pengorbanan tim lokal Persis Solo--yang prestasinya ngenes sebelas dua belas dengan PSIS Semarang—untuk pindah homebase berakhir elegi bagi Timnas U20 yang dipersiapkan Shin Tae-yong sangat lama.

Peluang Nyapres

Pada sisi lain, kesuksesan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat Piala Dunia U20 batal digelar harus dilihat sebagai pertanda agar sadar diri untuk tidak memaksakan diri menuju kompetisi pemilihan Presiden tahun depan.

Boleh-boleh saja ngeyel serupa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kepleset lidah ketika memilih terus bertarung sebagai calon gubernur DKI dalam Pilkada tahun 2016. Gegara kepleset lidah, akibatnya membuat Ahok disalip Anies Baswedan di saat akhir.

Namun ya boleh-boleh saja Mas Ganjar yang didukung partainya ngeyel sikap terhadap Israel itu adalah hasil kalkulasi politik yang cerdas. Lho kok bisa? Keputusan menentang kedatangan Israel tidak lahir asal tolak saja!

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jokowisme

Kamis, 25 Mei 2023 | 15:19 WIB

Awas, JK Kuda Hitam Cawapresnya Anies Baswedan!

Selasa, 23 Mei 2023 | 13:48 WIB

Pakar Telematika: Kasus Korupsi di Kominfo

Jumat, 19 Mei 2023 | 20:51 WIB

Bercermin pada Garuda Muda

Jumat, 19 Mei 2023 | 11:41 WIB

Mahalnya Johnny Plate bagi Nasdem

Kamis, 18 Mei 2023 | 12:46 WIB

Pakar Telematika :Menelisik Kasus BSI

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:42 WIB

Pengamat Telematika:Masih Soal CCTV Kualanamu

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:32 WIB

Analisa Pasar :Samuel Kesuma,CFA

Rabu, 17 Mei 2023 | 16:16 WIB

Sulitnya Menulis Puisi UNTUK Anak-Anak.

Minggu, 14 Mei 2023 | 12:32 WIB

Kualitas Terselubung Gus Yaqut.

Sabtu, 13 Mei 2023 | 06:39 WIB

Masalahnya Bukan Soal Rukiah Server BSI

Jumat, 12 Mei 2023 | 15:30 WIB
X