“Saya di tembak!” rintih John, setelah itu tersungkur bersimbah darah. Penembaknya si pemuda itu, Mark D Chapman. “Akulah John-Lennon">John Lennon,” teriaknya saat digelandang petugas kepolisian.
David Geffen dari Geffen Records yang tiba beberapa saat di tempat kejadian mendapati Yoko Ono tengah histeris.
Berita kematiannya segera menyebar ke seluruh dunia dalam waktu satu jam. Banyak musisi yang meninggal akibat kecelakaan, over dosis, bunuh diri, tapi hanya satu yang dibunuh oleh penggemarnya sendiri.
John-Lennon">John Lennon adalah simbol manusia segala zaman. Jenius eksentrik yang tak pernah berhenti menyuarakan perdamaian.
Ada pun Yoko Ono, sahabat dekat seniman pop art Andy Warhol, sama sekali tidak pernah mengucapkan nama Chapman sebagai upaya meredam guncangan.
Dia nampak tegar sampai kemudian tangisnya kembali meledak ketika mengeluarkan kaca mata yang dikenakan John, saat terjadi penembakan, untuk keperluan pemotretan.
Kaca mata retak penuh bercak darah mengering itulah yang muncul pada sampul album Yoko Ono berjudul “Season Of Glass”.
Artikel Terkait
Kekuasaan Yang Sungkawa
Pulang dan Doa
Soekarno Sungkawa
Tujuan dan Perjalanan
Hikayat Pespa (Surat terbuka untuk diri sendiri, kita semua, dan tuan puan sekalian)