Oleh Benny Benke
Jakarta.Suaramerdeka.com,- Seberapa mustajab harapan manusia berbanding lurus dengan kenyataan yang ada di hari esok, atau masa depan? Tidak ada yang tahu. Misterius kata petuah.
Yang pasti, kata Haruki Murakami, orang mati sepanjang waktu. Hidup ini jauh lebih rapuh dari yang kita pikirkan. Jadi, kita harus memperlakukan orang lain dengan cara yang tidak meninggalkan penyesalan. Adil, dan jika mungkin, dengan tulus.
Iya, hidup memang rapuh, sangat rapuh. Fragile sebagaimana disyairkan dengan ngungun oleh Sting. Saking rapuhnya manusia, juga kehidupan, apalagi hari esok, Iliad sampai mengatakan, betapa menyedihkan keadaan manusia. Atau katanya; "Untuk semua makhluk yang bernafas dan merayap di bumi, tidak ada yang lebih sengsara seperti manusia".
Baca Juga: Tujuan dan Perjalanan
Makanya, di saat seperti sekarang, saat tahun akan bersalin, orang berlomba-lomba membangun resolusi. Yang konon akan membantu kita menentukan arah menuju tujuan yang hendak digapai, diinginkan, dicita-citakan, paling tidak untuk satu tahun ke depan.
Sangat dipercaya, jika pernyataan, tujuan, resolusi ditetapkan, goal menjadi lebih jelas, karena jalan telah ditentukan, ditetapkan. Turunannya, akan lebih mudah menentukan jalan mana yang akan ditempuh, seturut risiko yang membuntuti.
Tidak ada kesuksesan terjadi tanpa rencana. Demikian para marketer meyakini vitalnya perencanaan dalam hidup.
Baca Juga: Pulang dan Doa
Artikel Terkait
8 Perayaan Tahun Baru di Dunia: Memecahkan Piring Rusak Hingga Ngobrol dengan Hewan
Boxing Day: Arsenal Pede Hadapi Manchester City, Selalu Menang di Laga Tahun Baru
Kapolri: Lebih Baik Kumpul Keluarga di Rumah saat Tahun Baru