Sakramen Untuk Mas Remy Sylado

- Rabu, 12 Januari 2022 | 09:24 WIB
Remy Sylado didampingi istrinya Emmy Louisa Tambayong setahun lalu.  (Foto Susi Ivvati)
Remy Sylado didampingi istrinya Emmy Louisa Tambayong setahun lalu. (Foto Susi Ivvati)

Oleh Benny Benke.

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com, —
Benar kata tetua, tugas manusia merebut nama. Begitu nama berjaya, pertolongan datang dari pintu mana saja. Demikianlah yang terjadi dengan Remy Sylado. Munsyi, sastrawan cum budayawan yang baru saja melewati masa kritis dalam hidupnya.

Sempat koma selama 11 hari, cuci darah, dan melewati berbagai tahapan medis yang marathon sejak bulan Oktober 2020, lalu. Serta empat (4) kali keluar masuk dan menjalani perawatan kesehatan secara intensif di rumah sakit Premier Jatinegara, Jakarta, mas Rem sekarang sudah bisa bercanda seperti sedia kala.

“Padahal kami sudah pasrah, sudah tidak berpikir Remy akan mampu melewati ini semua. Aneka kidung sudah kita nyanyikan,” kata mbak Emmy, istri mas Rem yang bersetia menemaninya dan menerimanya kembali, setelah sejumlah drama persoalan rumah tangga, khas nama besar sekelas Remy Sylado.

Baca Juga: Kerapuhan, dan Ketabahan

Di kediaman lamanya, di bilangan Cipinang Muara 3, Jakarta Timur, mas Remy juga mbak Emmy, yang menerima kami berdua, bersyukur tiada terukur kepada Tuhan YME yang mengirimkan sejumlah manusia istimewa, yang telah membantu pembiayaan pemulihan kesehatan Remy Sylado.

“Kalau ngga ada mereka semua, ngga tau dari mana kami membiayai pengobatan dan perawatan Remy,” kata mbak Emmy, Jumat (15/1/2021).

Terima kasih pertama dia tujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Meski berseberangan pandangan politik dengan Remy, Anies Baswedan, yang mendapat kabar kolapsnya Remy dari penyair dan teaterwan Jose Rizal Manua, seketika menjawab, “Dia (Remy) adalah sahabat saya. Beliau adalah harta karun Indonesia. Saya akan membayar biaya perawatannya,” demikian dikatakan mbak Emmy, menirukan ucapan Anies Baswedan yang diutarakan oleh Jose Rizal Manua.

Baca Juga: Di Negeri Demokrasi Puisi (masih) Ditakuti (?)

BACA JUGA :  BPS; Ekspor Pertanian Pada Juni 2021 Naik Sebesar 33,04 Persen.

Singkatnya, biaya sebesar Rp. 30 Juta hingga Rp. 50 juta selama perawatan di RS ditebus Anies Baswedan.

“Padahal dia tak gebuki (lewat tulisan) terus,” kata mas Rem. “Iya, saya juga berpikir. Apa mau pak Anies nolong Remy, kan bertentangan terus,” imbuh mbak Emmy.

Tapi kenyataan berkata lain. Pandangan politik boleh berpunggungan, bahkan berseberangan. Tapi Kemanusiaan tetap tak terkalahkan. Kemanusiaan tetap di atas segalanya. Kemanusiaan mengatasi segalanya. Bahkan sekedar perbedaan pandangan politik. Tentu mas Remy dan mbak Emmy, haru atas bantuan itu, dan karenanya, mereka berdua berterima kasih sekali kepada kelapangan hati Gubernur DKi Jakarta, itu.

Ini pelajaran untuk kita semua. Politik boleh membelah, mengadu domba juga mendungukan, memisahkan, dan mendinginkan. Tapi kebesaran hati, dan nilai-nilai kemanusiaan sepatutnya tetap paling utama.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jokowisme

Kamis, 25 Mei 2023 | 15:19 WIB

Awas, JK Kuda Hitam Cawapresnya Anies Baswedan!

Selasa, 23 Mei 2023 | 13:48 WIB

Pakar Telematika: Kasus Korupsi di Kominfo

Jumat, 19 Mei 2023 | 20:51 WIB

Bercermin pada Garuda Muda

Jumat, 19 Mei 2023 | 11:41 WIB

Mahalnya Johnny Plate bagi Nasdem

Kamis, 18 Mei 2023 | 12:46 WIB

Pakar Telematika :Menelisik Kasus BSI

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:42 WIB

Pengamat Telematika:Masih Soal CCTV Kualanamu

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:32 WIB

Analisa Pasar :Samuel Kesuma,CFA

Rabu, 17 Mei 2023 | 16:16 WIB

Sulitnya Menulis Puisi UNTUK Anak-Anak.

Minggu, 14 Mei 2023 | 12:32 WIB

Kualitas Terselubung Gus Yaqut.

Sabtu, 13 Mei 2023 | 06:39 WIB

Masalahnya Bukan Soal Rukiah Server BSI

Jumat, 12 Mei 2023 | 15:30 WIB
X