Oleh Benny Benke.
JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- "Jika Kita Tidak Mengakhiri perang, perang Akan Mengakhiri Kita" perang bukanlah solusi untuk masalah apa pun karena perang itu sendiri adalah masalah.
Tapi pak, NATO dan juga sejumlah presiden AS ke mana aja ya, saat agresor Israel menjajah Palestina dari dulu hingga kini, bahkan mungkin sampai nanti?
Saat Irak dihantam AS dengan tuduhan kepemilikan senjata biologi yang tidak pernah terbukti, NATO ke mana juga, pak.
Baca Juga: Novel Mari Menari Karya Benny Benke Diterbitkan Relasi Inti Media
Juga kala baru-baru ini Yaman diterjang Saudi, sohib kesayangan AS, NATO meneng bae....ah... pulitik.....mumet...semua tahu, dalam perkara pulitik, salah menurut ukuran kelompok pulitik tertentu salah, ya jadi salah. Bener menurut ukuran kelompok pulitik tertentu bener, ya jadi bener.
Mending dengerin adzan aja, meski adzan mulai dikuyokuyo, dan pelan pelan bukan tidak mungkin akan dihilangkan, atas nama apa saja. Bahkan kemuliaannya sudah dipadankan dengan sesuatu yang sangat tidak pantas oleh perwakilan negara.
Bener kata pak Menag, secara formal yang dikatakannya tidak ada yang keliru. Tapi secara sosiologis, salah kaprah.
Baca Juga: Penggenapan Diri Benny Benke
Apa yang dikatakan pak Menag, ihwal adzan dan gonggongan anjing, membuktikan dan menguatkan banyak persoalan pulitik yang belum dan sengaja tidak diselesaikan di sana. Yang berada di barisan kekuasaan bebas ngomong apa saja, tanpa konsekwensi di belakangnya. Yang di luar kekuasaan, siap-siap dilempar ke penjara
Percayalah, sekali kita masuk wilayah pulitik, dan pemahaman kita tidak seirama dan sebarisan dengan kekuasaan, selesai kita.
Kalau kekuasaan bilang itu bener, ya bener aja, demikian seterusnya dan sebaliknya. Ikuti saja. Kecuali nyali Anda berbilang bilang jumlahnya. Berani bersemuka dengan kekuasaan, orang kaya dan orang gila yang gemar berhimpun bersama.
Baca Juga: Sutardji Calzoum Bachri; Puisi Benny Benke Prosaik, Layak Direnungkan
Sebagaimana nyali Putin saat bersemuka dengan NATO, AS dan konco-konconya, yang banyak wajahnya. Yang gemar melakukan akrobat pulitik yang bikin pusing warga dunia.
Artikel Terkait
Di Negeri Demokrasi Puisi (masih) Ditakuti (?)
Melalui Puisi Sangkan Paraning Dumadi
Sutardji Calzoum Bachri; Puisi Benny Benke Prosaik, Layak Direnungkan
Perihal Pengheningan Puisi
Sehimpun Reportase Jurnalistik Dalam Puisi Benny Benke