Nasib kurang beruntung dialami film Naga Naga Naga yang merupakan sekuel ketiga dari Nagabonar (1986) dan Nagabonar Jadi 2 (2007). Film yang disutradarai dan dibintangi sineas kawakan Deddy Mizwar ini malah gagal menembus 20 Besar dalam raihan penonton meski bermodal nama besar Nagabonar.
"Tanda" apakah yang bisa kita baca dari fenomena ini?
Dari film, kita mengancik pada “tanda” kedua yang juga sedang viral di tanah air, yakni perseteruan sengit antara Pesulap Merah (nama pentas Marcel Radhival) versus Samsudin Jadab, pemilik padepokan Nur Dzat Sejati, yang dipanggil Gus Samsudin oleh para pendukungnya. Awal perseteruan adalah adalah perang konten antara keduanya.
Samsudin kerap mempromosikan kemampuan supranaturalnya dengan mendaku bisa menyembuhkan beragam penyakit misterius yang ditengarai berasal dari teluh dan santet. Hasilnya, padepokan milik Samsudin di Blitar laris manis dikunjungi pasien dari berbagai penjuru tanah air. Membludak. Namun Marcel membuat konten tandingan yang menunjukkan semua pengobatan ala Samsudin hanyalah trik sulap belaka yang bisa dipelajari siapa saja.
Marcel membongkar cara menempatkan paku bisa ada di dalam buah kelapa, keris yang bisa berdiri, atau keris petir yang bisa menyala tiba-tiba pada ujungnya, serta trik-trik lain yang lazim digunakan paranormal dan menyihir masyarakat awam.
Rupanya konten Marcel mendulang penonton lebih banyak sehingga posisi Samsudin tersudut. Marcel juga bernyali menjawab tantangan Samsudin agar datang ke padepokannya di Blitar. Namun saat Marcel datang ke sana untuk bertemu Samsudin, dia dan timnya tak diperbolehkan masuk padepokan oleh pengacara Samsudin dan para santri Padepokan Nur Dzat Sejati.
Kisruh yang tersebar lewat rekaman video di medsos ini membuat dukungan publik terhadap Marcel semakin melonjak.
Singkat cerita, Pemkab Blitar kemudian menutup padepokan Samsudin akibat makin tingginya gelombang protes masyarakat.
Apa yang menyebabkan Marcel, 26 tahun, berani membongkar trik-trik Samsudin? Apakah dia tak takut disantet?
Saat Deddy Corbuzier menanyakan itu pada tayangan Youtube “Close The Door”, Marcel menjawab tenang, “Saya tidak berpikir tentang kehidupan di dunia ini, tetapi kehidupan berikutnya. Lebih berbahaya bagi saya jika nanti tuhan saya, Allah Azza wa Jalla, menanyakan kenapa kamu tidak menyampaikan apa yang sudah Aku titipkan kepadamu tentang rahasia perdukunan?”
Artikel Terkait
Bohong
Tumbal
Omerta