Pribadi semacam ini, tidak laik untuk disapa sebagai sahabat. Yang seyogyanya dapat dibutuhkan hati setiap saat.
Tapi hebatnya, manusia tak berguna seperti ini, ternyata tetap mendatangkan manfaat. Meski menciptakan pengalaman negatif. Karena, dipercaya, barang siapa mampu menerima pengalaman negatif, dia akan mendapatkan pengalaman positif.
Sebaliknya, barangsiapa menginginkan pengalaman positif, sejatinya, dipercaya akan mendapatkan pengalaman negatif.
Mengapa bisa demikian? Itulah yang dikatakan oleh filsuf Alan Watts sebagai "hukum mundur".
Yang menerangkan, semakin kita sangat ingin menjadi kaya. Semakin merasa miskin kita. Semakin kita sangat ingin menjadi seksi dan diinginkan, semakin jelek kita melihat diri sendiri, terlepas dari penampilan fisik kita yang sebenarnya. Demikian seterusnya.
Lalu mau diapakan lagi "sahabat" unfaedah semacam ini? Biarin aja, dia sedang jadi manusia, yang banyak lupanya. Doakan dia lekas mampus......ah, jangan jangan. Maksudnya, doakan dia lekas kembali ke jalan yang sewajarnya. Karena kehidupan sudah terlalu lama kehilangan nilai-nilai kewajaran. (Bb).
Artikel Terkait
Bohong
Tumbal
Omerta