Menulis Feature ; Jalan Menuju Surga.

- Jumat, 26 Agustus 2022 | 10:58 WIB
Yon Moeis (Doc Pribadi Yon Moeis)
Yon Moeis (Doc Pribadi Yon Moeis)

Oleh Yon Moeis.

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- JIKA harus memilih; menulis atau bicara, saya pasti memilih menulis. Tapi, ketika M. Kusnaeni meminta saya berbagi pengalaman, saya tak bisa menolak. Mas Kus -- komentator cerdas, pujaan ibu-ibu muda, kini menjabat anggota Dewan Pengawas RRI Pusat.

Kamis (25/8) kemarin, di Swissbell Hotel Bogor, lebih dari satu jam saya duduk dihadapan 67 perwakilan RRI dari seluruh Indonesia dalam acara "Pertemuan Nasional Bidang Siaran dan Pemberitaan".

Berbekal selembar catatan dan tiga contoh tulisan, saya membuka dengan dua karya jurnalistik; news dan Feature yang, sama-sama memiliki kekuatan, kekurangan serta kelebihan.

Selanjutnya saya cepat beranjak ke materi "menulis feature" yang saya sebut sebagai tulisan lepas, selepas-lepasnya. "Hanya ada satu syarat yang harus dimiliki seorang penulis feature, " kata saya.

"Yaitu cinta yang didalamnya ada berbagai rasa, kasih, kepedulian, kerinduan, kecemasan, kerisauan, serta empati, " kata saya lagi dan saya merasakan para peserta sudah mulai "terpancing".

Kemudian saya ngoceh yang, saya cuplik dari catatan di bawah ini. Selanjutnya saya minta moderator membuka sesi diskusi. Maka selamat lah saya tuk tidak berlama-lama bicara yang, sesungguhnya tidak saya sanggupi.

Ternyata respon peserta luar biasa. Mereka bergiliran mengajukan pertanyaan seputar penulisan feature; mulai pemilihan angle, membuka tulisan, pemilihan tokoh, waktu menulis, dan yang menarik pertanyaan "bagaimana menumbuhkan rasa cinta" sebagai syarat utama menulis feature.

Di akhir acara membagi pengalaman menulis ini, saya mendapat kesempatan bicara lagi.

"Hari ini saya sangat bahagia, hari ini saya bertambah saudara sebanyak 67 orang. Jika nanti saya pergi ke daerah, mana pun, saya pasti mampir ke Kantor RRI".

"Sampaikan salam saya tuk teman-teman wartawan di daerah masing-masing".

"Berbanggalah kita dilahirkan menjadi wartawan, karena wartawan adalah calon penghuni surga. Jalan ke sana sudah kita buka dengan menulis feature yang bisa membuat pembaca senang dan bahagia".

Setelah itu, kami pun foto bersama. Saya merasa seolah-olah sejenak artis. Ada yang meminta bertukat nomor WA, di loby ruang pertemuan ada yang minta foto bersama lagi, dan ada juga yang minta berselfi berdua. Alamak ... siapa pula awak ini ....

MENGARUNGI SAMUDRA, SELUAS-LUASNYA ...

HANYA ada satu syarat yang harus dimiliki oleh penulis feature; cinta.

Tanpa rasa suka, kasih, keingintahuan, kerisauan, dan kerinduan, jangan pernah berharap Anda bisa menulis feature – tulisan lepas, dengan baik dan bisa dinikmati.

Feature adalah salah satu karya jurnalistik, selain stright news. Dia bisa dinikmati dan kehadirannya selalu dinanti. Dia bisa menjadi jawaban ketika persaingan banyak media yang berlomba-lomba menyajikan karya-karya jurnalistik terbaik; tidak hanya media cetak, tapi juga televisi, bahkan online. Feature harus hadir ketika berita-berita yang tersaji terasa membosankan dan diyakini ada yang kurang lengkap.

Feature yang baik, benar, dan bisa dinikmati, datang dari penulis yang punya rasa cinta, yang di dalamnya dituntut kesabaran yang tinggi, rasa ingin tahu yang tak boleh padam. Penulis feature adalah dia yang mampu menyimpan kerinduan, kerisauan, dan kecemasan di hatinya yang terdalam.

Tanpa itu semua, jangan sesekali-sekali mencoba menulis feature. Ibarat masuk hutan, pasti tersesat.

Feature yang baik tidak ditulis dengan bertele-tele. Dia tidak hanya membuat senang pembacanya, tapi bisa juga menahan rasa haru, kepedihan, dan memunculkan rasa empati. Cerita yang tersaji harus mengalir. Jika samudra, dia harus luas, seluas-luasnya. Tanpa batas dan tidak ada yang merasa tersakiti.

Pada dasarnya, penulis feature adalah orang yang bercerita. Penulis feature harus mampu menjerat pembaca tidak hanya dari alenia pertama, tapi kata pertama. Karena itu, pilihlah kata yang menohok, jika perlu yang menembus jantung. Opening yang mencekam, misalnya, akan membawa pembaca ke alenia-alenia berikut.

Buatlah pembaca happy dan merasa mendapatkan sesuatu (informasi) tentang seseorang, peristiwa, keadaan atau aspek kehidupan yang lain. Jujurlah dalam menulis, jangan ngarang, dan mengada-ada. Feature yang baik tidak ditulis sambil jalan atau sekali jalan. Gali sedalam-dalamnya bahan yang ingin Anda tulis. Jika ingin menulis Raisa itu cantik, harus tergambar kecantikan penyanyi itu secara menyeluruh dan mendalam. Akurasi harus terjaga dan jangan mengkhayal.

Jika ingin membuat pembaca tetap bertahan dan belum berhenti membaca sebelum titik terakhir, ajaklah pembaca di dalam tulisan. Jika Anda menulis seseorang – tokoh terkenal atau seorang pengemis, atau kehidupan di pembuangan sampah di Bantargebang, atau sebuah cafe, atau Pasar Klewer, upayakan pembaca seolah-olah ada di sana.

Feature akan menjadi karya jurnalistik yang bisa dinikmati sekalipun dibaca tiga bulan kemudian, karena telah dipadati data dan fakta, bukan hasil lamunan.

menulis feature sungguh mengasyikkan dan pasti menyenangkan, bukan hanya bagi penulis, tapi para pembaca.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Membangun Empati Pada Keselamatan Lalulintas

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:45 WIB

Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (1)

Kamis, 23 Maret 2023 | 07:50 WIB

Duo Plate dalam Pusaran Korupsi BAKTI Kominfo

Rabu, 15 Maret 2023 | 00:32 WIB

Tantangan Besar Erick Thohir

Kamis, 9 Maret 2023 | 15:32 WIB

Mari Kita Ubah, Sebelum Kita Diubah Bangsa Lain!

Kamis, 9 Maret 2023 | 06:46 WIB

Pemilu 2024 Harus Tetap Digelar Tepat Waktu

Selasa, 7 Maret 2023 | 23:09 WIB

Erick Thohir dalam Bayang-bayang Mpu Gandring

Senin, 6 Maret 2023 | 23:43 WIB
X