Demikian juga, mereka menerima predikat serta The Best Suporter pada Copa Indonesia II 2006. Selain itu, pada Indonesian Super League 2010, Aremania menjadi fans sepak bola yang melakukan tur dengan jumlah paling besar.
Sekitar 50 ribu Aremania datang ke Jakarta untuk menyaksikan pertandingan Arema FC dengan Persija Jakarta. Itu belum
terhitung jumlah fans yang datang dari seputar Jabotabek yang diduga berjumlah sekitar delapan ribuan orang.
Berubah Total.
Pertanyaannya, kenapa pada Sabtu, 1/10, tatkala melawan Persibaya mereka berubah total? Kenapa tiba-tiba mereka menjadi brutal? Kekalahan pertama di kandang selama 23 tahun dari rival sesama Jawa Timur, kesebelasan Persebaya, jelas membuat sakit hati.
Menciptakan penderitaan bagi Aremania. Hanya saja, kalo cuma itu alasan, tidaklah cukup kuat menjadi faktor utama mengubah suporter yang sebelumnya begitu tertib, damai, atraktif dan simpatik menjadi suporter yang brutal: mengejar-ngejar pemain, merusak fasilitas stadion dan kendaraan yang ada disana?
Tindakan polisi menyemprotkan gas air mata di dalam stadion, jelas terang benderang sangat berperan menciptakan chaos yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Tapi itu merupakan soal lain lagi yang juga perlu diusut.
Meski begitu, pertanyaan dasar terhadap apa yang memicu perubahan profil dasar Aremania, tetap menggelitik. Biasanya kalah atau menang, Aremania tetap mendukung kesebelasaan Arema dengan positif.
Mereka setelah masuk pada fase menjadi suporter yang tertib, damai, sportif, dan aktraktif sudah terbiasa menerima kekalahan.
Lantas mengapa setelah mereka keok 2
-3 dari Persibaya mereka langsung seperti “terbakar,” tak terkendali dan hilang identitasnya yang tertib, damai,sportif dan atraktif ?
Saluran Keresahan Sosial.
Sepak bola merupakan olah raga akar rumput. Dalam perkembangannya kemudian, sepak bola bukan sekedar urusan pertandingan teknis di lapangan.
Artikel Terkait
Wina Armada Sukardi; Karakter Sosiologis Penonton Film Indonesia Agraris Humoris dan Agraris Mistis.
Wina Armada Sukardi; Tidak Ada Permen dalam FFWI.