Kronik Pameran Buku Frankfurt (2): Jalan Baru ke Itacha

- Minggu, 9 Oktober 2022 | 19:23 WIB
Maket Paviliun Yunani di Frankfurter Buchmesse 2001  (Sumber: Sgoutas Architects)
Maket Paviliun Yunani di Frankfurter Buchmesse 2001 (Sumber: Sgoutas Architects)

Oleh Ready Susanto, editor dan penulis

Dalam Kronik Pameran Buku Frankfurt berikut ini digambarkan mengenai penyelenggaraan Pameran Buku Frankfurt 2001. Diangkat dari buku Buah Tangan dari Frankfurt: Sejumlah Kenangan dan Catatan tentang Dunia Perbukuan (Penerbit Matakamera, 2020).

Untuk meningkatkan kerja sama internasional, terutama untuk memfasilitasi dunia perbukuan di negara-negara yang belum semaju AS dan Eropa, FBF punya International Centre yang antara lain mengundang para penerbit dari negara berkembang untuk datang ke Frankfurt. Pelbagai diskusi mengenai masalah-masalah dalam penerbitan internasional juga ditampilkan di sini.

Pada Rabu, 10 Oktober 2001, misalnya akan dilaksanakan diskusi mengenai “Kerja sama Regional: Beragam Harapan dan Pengalaman”, diskusi panel yang akan menghadirkan antara lain Richard Crabbe (APNET, African Publishers’ Network), Montserrat Duran (CAPNET, Caribbean Publish­ers’ Network), dan Ibrahim El Moallem (Arab Publishers Association).

Baca Juga: Pameran Buku Frankfurt ke-74 Siap Digelar

Lalu sebuah diskusi mengenai “Ilustrasi Buku Anak: Cita Rasa yang Berbeda” di Utara dan Selatan, akan dipandu oleh Helene Schar dari Baobab Children’s Book Fund, Basel, menampilkan Gita Wolf  (Tara publishing, Chennai), Immaculee Unwimana (Editions Bakame, Kigali), Bui Van Ngoi (Youth Publishing House, Hanoi), dan Karin Gross (Peter Hammer Verlag, Jerman).

Diskusi mengenai penyensoran dan pembajakan buku di negara-negara Arab juga berlangsung di bawah tema “Antara Penyensoran dan Pembajakan: Penerbitan di Dunia Arab”, yang menampilkan antara lain Dr. Mohammed Abu-Zaid (The Ogarit Cultural Centre, Kufr Aqab, Palestina), Marcelle Abboud (Dar Al Jil, Beirut), dan Hassaim Fadel (Centre Culturel Arabe, Casablanca, Maroko). Masih banyak diskusi yang membahas pelbagai aspek dan pengalaman penerbit di pelbagai belahan dunia yang turut menyemarakkan FBF ini.

 Baca Juga: Mimbar Bagi Penulis dan Penerbit Ukraina di Pameran Buku Frankfurt 2022

Setiap tahun FBF memilih satu negara sebagai Tamu Kehormatan. Kali ini Yunani mendapat kesempatan menjadi tamu kehormatan. Dengan slogan New Ways to Ithaca (Jalan Baru ke Itacha), akan banyak kegiatan FBF yang terkait dengan negara ini. Forum, bangunan di pintu masuk pa­meran akan menjadi paviliun “Yunani 2001”, sementara stan gabungan penerbit-penerbit Yunani akan berlokasi di Paviliun 5. Di areal seluas 2.400 meter persegi di lantai 1 forum aspek-aspek kebudayaan Yunani kontemporer akan ditampilkan. Di sini akan dilakukan pameran mengenai kesusastraan, pertunjukan multimedia, dan pelbagai penampilan yang memperlihatkan keanekaragaman dan dinamisnya kebudayaan Yunani kontemporer.

Titik pusat forum akan menjadi “Amphitheatron” yang diisi dengan kegiatan membaca, diskusi panel, bengkel kerja sastra, presentasi buku, film, juga musik. Para penulis, pe­nerbit, dan pengunjung akan bertemu di “Symposion”, sebuah kafe dan restoran sastra, menyediakan citra khas Yunani dari masa kuno Minoan dan Mycenean kepada pengunjung.

Baca Juga: Spanyol Jadi Tamu Kehormatan di Pameran Buku Frankfurt 2022

Rupanya kegiatan yang mengangkat kebudayaan Yunani ini tidak hanya berlangsung di wilayah FBF. Di seantero Jerman, dan Frankfurt khususnya, berlangsung program kebudayaan yang lebih luas. Museum-museum di Frankfurt melakukan macam-macam pameran khusus berkaitan dengan Yunani. Schirn Kunsthalle mempertunjukkan pameran Griechenland — Im Spiegel der Freiheit. Selected Positions of 20th Century Greek Art.

Historisches Museum—di bawah tajuk Greeks of the Main—akan memfokuskan diri pada pengaruh Yunani di Frankfurt dan sekitarnya. Ikonen-Museum dan Dommuseum mengeksplorasi masa lalu Yunani yang kurang dikenal yaitu masa Byzantium. Deutsche Bibliothek mengobati kerinduan kepada pemenang Nobel Georgios Seferis dengan melakukan sebuah pertunjukan mul­timedia. Adapun Judisches Museum akan mendokumentasikan sejarah Yunani Yahudi sepanjang abad ini.

Baca Juga: Semarak Pameran Buku Frankfurt 2022 dengan Berbagai Acara

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Duo Plate dalam Pusaran Korupsi BAKTI Kominfo

Rabu, 15 Maret 2023 | 00:32 WIB

Tantangan Besar Erick Thohir

Kamis, 9 Maret 2023 | 15:32 WIB

Mari Kita Ubah, Sebelum Kita Diubah Bangsa Lain!

Kamis, 9 Maret 2023 | 06:46 WIB

Pemilu 2024 Harus Tetap Digelar Tepat Waktu

Selasa, 7 Maret 2023 | 23:09 WIB

Erick Thohir dalam Bayang-bayang Mpu Gandring

Senin, 6 Maret 2023 | 23:43 WIB

Robohnya Pancasila Kami

Selasa, 28 Februari 2023 | 23:55 WIB

Pajak & Palak

Jumat, 24 Februari 2023 | 21:09 WIB

Menunggu Menteri Erick Thohir Mundur Demi PSSI

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:47 WIB

Pendataan Memang Bukan Pendaftaran

Rabu, 22 Februari 2023 | 14:37 WIB

Kelayakan Hari Film Nasional.

Jumat, 17 Februari 2023 | 20:39 WIB
X