Buah Tangan dari Frankfurt (6): ‘Irland: Und Seine Diaspora’

- Sabtu, 15 Oktober 2022 | 09:42 WIB
Suasana Frankfurt Book Fair  (Sumber: Publishing Perspectives)
Suasana Frankfurt Book Fair (Sumber: Publishing Perspectives)

Oleh Ready Susanto, editor dan penulis

Mewakili Penerbit Pustaka Utama Grafiti sebagai penerbit undangan, penulis bersama Eko Endarmoko, berkesempatan hadir di Pameran Buku Frankfurt  ke-48 pada 2-7 Oktober 1996. Berikut ini adalah catatan perjalanan penulis yang sudah diterbitkan dalam buku Buah Tangan dari Frankfurt: Sejumlah Kenangan dan Catatan tentang Dunia Perbukuan (Penerbit Matakamera, 2020).

Setiap tahun tema Frankfurt Book Fair selalu berbeda-beda. Frankfurt Book Fair ke-48 bertema “Irland und Seine Diaspora/Ireland and Its Diaspora”. Tema ini tampak dalam sebagian besar kegiatan yang berlangsung. Balon besar berbentuk sosok Gulliver, tokoh terkenal karya pengarang Irlandia Jonathan Swift, berdiri tegak di lapangan depan. Di bagian bawah, di sebuah ruangan bundar berdinding kaca, pameran tentang  Irlandia digelar. Di situ kita bisa melihat pelbagai aspek budaya Irlandia, khususnya buku, melalui pelbagai pajangan.

Baca Juga: Kisah di Balik Lirik Lagu U2 ‘Sunday Bloody Sunday’

Salah satu bentuk lain apresiasi terhadap Irlandia misalnya diperlihatkan dalam pemberian penghargaan oleh penyelenggara FBF kepada pengarang Irlandia Seamus Heaney yang diberikan pada saat pembukaan FBF Ke-48 ini. Seamus Heaney sendiri adalah salah satu tokoh pesohor yang hadir dalam acara pembukaan FBF yang dari tahun ke tahun selalu berlangsung meriah.

Suasana Irlandia yang lebih kental tampil di sebuah ruang terbuka di antara Bangsal 8 dan Bangsal 9. Sebuah kafe bergaya Irlandia (saya selalu mengingat logo bir Guinnes yang tampak menghiasi dindingnya) berdiri di salah satu sisi. Pengunjungnya selalu cukup banyak, menikmati minuman khas yang dihasilkan oleh negeri Bir Guinnes ini. Pada sisi yang lain, berhadapan dengan kafe, berdiri panggung yang pada saat-saat tertentu diisi oleh para pemain musik Irlandia. Orang yang lalu-lalang kadang-kadang berhenti sejenak menyaksikan para penampil ini beraksi.

Baca Juga: Bono, Kehilangan Ibunya Membuat Dirinya Beralih ke Musik

Tema mengenai Irlandia sendiri adalah bersangkutan dengan perkembangan dunia perbukuan dan kesusastraan Irlandia dikaitkan dengan para penulisnya yang terdiaspora (tersebar) di pelbagai negeri sekitarnya. Seperti dapat dibaca dari pelbagai literatur yang bisa diperoleh di stan-stan Irlandia, perkembangan sastra dan perbukuan di negeri ini justru dipelopori oleh para pengarang Irlandia yang bermukim di negeri-negeri orang.

***

 

Ikuti lanjutan tulisan ini dalam Buah Tangan dari Frankfurt (7): Di Mana Frankfurt Hauptbahnhof?

 

Editor: Budi Nugraha

Sumber: opini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jokowisme

Kamis, 25 Mei 2023 | 15:19 WIB

Awas, JK Kuda Hitam Cawapresnya Anies Baswedan!

Selasa, 23 Mei 2023 | 13:48 WIB

Pakar Telematika: Kasus Korupsi di Kominfo

Jumat, 19 Mei 2023 | 20:51 WIB

Bercermin pada Garuda Muda

Jumat, 19 Mei 2023 | 11:41 WIB

Mahalnya Johnny Plate bagi Nasdem

Kamis, 18 Mei 2023 | 12:46 WIB

Pakar Telematika :Menelisik Kasus BSI

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:42 WIB

Pengamat Telematika:Masih Soal CCTV Kualanamu

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:32 WIB

Analisa Pasar :Samuel Kesuma,CFA

Rabu, 17 Mei 2023 | 16:16 WIB

Sulitnya Menulis Puisi UNTUK Anak-Anak.

Minggu, 14 Mei 2023 | 12:32 WIB

Kualitas Terselubung Gus Yaqut.

Sabtu, 13 Mei 2023 | 06:39 WIB

Masalahnya Bukan Soal Rukiah Server BSI

Jumat, 12 Mei 2023 | 15:30 WIB
X