Jauh di awal sejarah bumi 2,8 miliar tahun yang lalu, ketika atmosfer masih beracun, di laut, cyanobacteria telah bekerja membersihkan langit,
menurunkan suhu bumi, dan menciptakan lapisan ozon untuk memungkinkan kehidupan melimpah ruah di darat.
Berbeda dengan apa yang dilakukan manusia saat ini yang mengotori langit, memanaskan bumi,
menipiskan ozon, dan mengurangi keanekaragaman hayati. Kita berlaku kebalikan dari cyanobacteria.
Baca Juga: Komitmen Anggaran sebagai Perwujudan Implementasi Transportasi Umum Berkelanjutan
Para ilmuan menyebut zaman ini adalah zaman antroposen, zaman kepunahan,
dan kehancuran yang dimulai oleh manusia, dan besar kemungkinannya akan pula menjadikan kepunahan umat manusia,
jika manusia tidak berhati-hati dan bijaksana dengannya.
Baca Juga: Jelang Arsenal vs Southampton, Arteta: Kami Dalam Kepercayaan Diri Yang Tinggi!
Dan cerita ini di mulai sekitar 13.000 tahun lalu, ketika nenek moyang kita masih hidup berpindah-pindah. Mencari makan dengan berburu, mengumpul, dan meramu.
Mereka Para lelaki mengendap-endap di semak belukar untuk menikam buruan bersama-sama.
Dan para wanita, mereka meneusuri hutan mengumpulkan buah buahan. Makanan didapat dari alam,mengambil yang telah dihidangkan alam.
Baca Juga: Di Hari Ulang Tahunnya Rifat Sungkar Menjuarai Kejurnas Reli Putaran 3 di Muara Bungo, Jambi
Tidak ada yang merasa memiliki karena kala itu manusia seperti gerombolan mamut mereka tidak memiliki ikatan dengan apa yang kita sebut sebagai kepemilikan.
Artikel Terkait
Dirjen GTK Ingatkan Pekerjaan Bidang Pendidikan Upaya Membangun Peradaban
Peradaban Hancur Bila Hanya Andalkan Aspek Material Semata
Sekjen PDIP: Spirit NU Senapas dengan PDIP dalam Membangun Peradaban dan Merawat Jagat
PMII Diminta Terus Bertransformasi Bangun Peradaban
Masuk Zaman Peradaban Kreasi, Mahasiswa Dituntut Kreatif dan Inovatif