Tetapi walaupun kita seolah telah mematikan hantu malthusian, dan menjadi lega, tapi produktivitas ini menciptakan produk sampingan yang mengerikan: pemanasan global.
Gas-gas pabrik, kendaraan, kebakaran hutan, buangan pesawat terbang, ampas hewan ternak, hingga endapan lahan pertanian, semua menyumbang pada semakin tingginya suhu bumi dari tahun ke tahun.
Muka laut semakin naik.maka Jika kita tidak segera bijaksana, terus saja dalam keserakan maka alam akan mengambil sebanyak apa yang kita renggut darinya,
Baca Juga: Kembali Purba(2): Oleh Widia Febriana, Peminat Masalah Pendidikan dan Budaya
menjadi ironis ketika kita mengambil langkah untuk bertahan hidup dengan tidak memperhatikan efek jangka panjang yang justru akan merugikan manusia, itu menjadi wajar ketika pengetahuan belum ada, seperti yang dilakukan nenek moyang kita,
mereka tidak tahu jika perubahan dari berburu ke bercocok tanam merupakan awal dari berperannya manusia dalam kehancuran alam, semenjak peralihan itu jumlah pohon berkurang 50%, pertanian dan peternakan untuk pertama kalinya menyumbangkan emisi gas rumah kaca ke atmosfer kita,
yang maka untuk saat ini Kita perlu mengambil langkah yang benar ketika kondisi zaman seperti sekarang ini adalah zaman dimana keserakahan telah termanifestasi menjadi ancaman kehancuran bagi umat manusia.
Baca Juga: Album Taylor Swift ‘Midnights’ Pecahkan Dua Rekor Spotify
Hantu Malthusian telah berganti menjadi hantu pemanasan global. Ia memayungi kita dengan ancaman kepunahan massal akibat ulah kita sendiri
Artikel Terkait
Kapolri: Integritas Kepemimpinan dan Budaya Organisasi adalah Kunci
Ajang Pemilihan Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2022 (PPTSI 2022): Upaya Melestarikan Budaya Leluhur
Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau Makin Bersinar Berkat Binaan PHR
Kembali Purba(2): Oleh Widia Febriana, Peminat Masalah Pendidikan dan Budaya