Keniscayaan untuk Gus Yaqut.

- Senin, 19 Desember 2022 | 01:55 WIB
Gus Yaqut, bersama Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung memenuhi undangan Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi Purn Budi Gunawan saat menghadiri peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) oleh Presiden RI Joko Widodo di Surabaya, belum lama ini.  (Koleksi Pribadi IG Prabowo Subianto )
Gus Yaqut, bersama Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung memenuhi undangan Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi Purn Budi Gunawan saat menghadiri peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) oleh Presiden RI Joko Widodo di Surabaya, belum lama ini. (Koleksi Pribadi IG Prabowo Subianto )

 

Oleh Benny Benke

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com - Di mana posisi Yaqut Cholil Qoumas diantara sejumlah nama mapan dalam kontestasi politik kiwari. Terutama dalam peta perebutan bakal calon presiden dan wakil presiden 2024, mendatang.

Meski baru-baru ini, Burhanudin Muhtadi via Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas tokoh yang masuk bursa calon presiden (capres) 2024, nama Gus Yaqut tidak atau belum masuk orbitnya.

Karena kalah popularitasnya oleh nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Erlangga Hartarto, Puan Maharani, Anies Baswedan hingga Erik Tohir, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa sampai Ridwan Kamil.

Tapi keniscayaan dalam dunia politik tetap membuka peluang terbuka, nama Gus Yaqut dapat menyodok di tengah gebalau suara pundit politik.

Memang sampai saat ini, nama Menteri Agama dan Ketua GP Ansor, itu terlempar jauh entah ke mana. Kalah jauh popularitasnya dengan sejumlah nama di atas, bahkan mungkin kalah populer dengan AHY sekalipun.

Tapi, publik dan pundit politik mungkin alpa, Gus Yaqut adalah satu diantara sedikit nama politikus yang paling memenuhi kualifikasi sebagai politikus Tengah. Dalam artian bandul politiknya tidak ke kanan, apalagi ke kiri.

Meski sejarah telah memberikan sinyal yang jelas dan keras saat Mike Pompeo, mantan menteri Luar Negeri AS dan direktur CIA secara khusus menghadiri acara GP Ansor pada Oktober 2020 lalu.

Lalu dengan terang benderang Mike Pompeo mengatakan secara semantik jika Gus Yaqut-lah jalan tengah bagi dunia perpolitikan Indonesia kiwari, sejalan dengan semangat Pancasila. Yang tidak ke kanan, apalagi ke kiri bandul politiknya.

Sekaligus menegaskan jika isu-isu politik yang galib diangkat sejumlah parpol di Indonesia terkait dengan ideologi kanan atau kiri tidak mampu secara mustahak menjaring suara rakyat secara dominan. 

Karenanya, bandul politik yang tidak ke kanan, apalagi ke kiri, tapi tetap mengayun dengan keseimbangan yang terjaga di tengah inilah yang membuat nama Gus Yaqut, lebih dari mustahak untuk dipikirkan kembali. Buktinya toh Gus Yaqut dipercaya dan ditunjuk sebagai Menteri Agama oleh Jokowi.

Apalagi, mesin politik Gus Yaqut tidak main-main, jika mampu berjalan dengan baik, paling tidak ada tujuh (7) juta anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-Indonesia. Di luar anggota NU yang terafiliasi dengan GP Ansor di Indonesia.

NU sendiri anggotanya berkisar 95 juta (2021), dan menjadikannya sebagai organisasi Islam terbesar di dunia. Sedangkan GP Ansor adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan.

Mendiang Gus Gur bahkan pernah menyebut jumlah warga nahdliyin di Indonesia mencapai 140 juta, memasukkan masyarakat Jawa abangan yang tersantrinisasi ke dalam ciri-ciri NU. Dengan basis lokalitas keislaman.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menguatkan Posisi Gus Yaqut.

Rabu, 7 Juni 2023 | 07:43 WIB

Ada Wanita di Banyak Kasus Rasuah

Selasa, 6 Juni 2023 | 23:03 WIB

Merpati yang tak Pernah Naik Haji.

Selasa, 6 Juni 2023 | 16:36 WIB

Peci untuk Taliban

Selasa, 6 Juni 2023 | 16:30 WIB

Majenun

Minggu, 4 Juni 2023 | 22:34 WIB

Hira

Sabtu, 3 Juni 2023 | 10:38 WIB

Ketika Wina Menjadi Anak

Jumat, 2 Juni 2023 | 09:57 WIB

Masih Adakah Pancasila?

Jumat, 2 Juni 2023 | 09:54 WIB

Denny Indrayana: Bukan Nyanyian Kode

Jumat, 2 Juni 2023 | 07:50 WIB

Jokowisme

Kamis, 25 Mei 2023 | 15:19 WIB
X