Narcissus Masa Kini

- Kamis, 12 Januari 2023 | 14:05 WIB
Karyudi SP
Karyudi SP

Oleh: Karyudi Sutajah Putra

"Kamu tahu enggak sih, Ibumu ini sudah pintar, cantik, karismatik, pejuang. Opo maneh (apa lagi) (yang kalian cari)?" kata Ibu Suri dalam sebuah “paseban agung” di negeri antah-berantah, baru-baru ini.

Ia lalu memamerkan pencapaian puncaknya di bidang akademis, yakni mendapatkan gelar 2 profesor, 9 gelar doktor, dan menyusul 5 gelar doktor lagi yang tertunda diterima karena pandemi Covid-19.

Adapun pencapaian puncaknya di bidang politik, semua mafhum bahwa dia pernah duduk di singgasana kerajaan, sebagai wakil ratu dan kemudian ratu di negeri antah-berantah. Plus, menjadi ratu sebuah komunitas selama lebih dari dua dekade. Kita beri saja dia gelar Ibu Suri. Kini ia sedang mencoba menjadi “queen maker”.

Sebelum datang ke “paseban agung”, di tengah perjalanan, mungkin ia teringat dan kemudian terinspirasi oleh kisah Narcissus, seorang pemburu cantik asal Yunani yang melihat bayangan dirinya sendiri di kolam air di tengah hutan, lalu jatuh cinta kepada bayangannya sendiri yang cantik itu. Legenda Narcissus ditulis oleh Ovid lebih dari dua ribu tahun lalu.

Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud (1856-1939), pakar psikoanalisis, dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam.

Ia sangat terpengaruh oleh rasa cinta akan dirinya sendiri dan tanpa sengaja menjulurkan tangannya hingga tenggelam di kolam dan akhirnya tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga “narsis”.

Salah satu teori narsisme paling populer dari Freud menerangkan narsisme sebagai perasaan cinta pada diri sendiri yang disertai kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri, kagum pada diri sendiri hingga sangat memperhatikan kecakapan atau kecantikannya.

Umumnya orang yang memiliki sifat narsisme kesulitan untuk sadar dengan keadaan aktual dirinya sendiri serta bagaimana cara orang lain memandangnya. Kesulitan inilah yang kemudian mengantarkan mereka ke masalah dalam menyesuaikan diri.

Dikutip dari Wikipedia, sifat narsisisme ada dalam setiap diri manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison, pemain sepakbola asal Skotlandia, berpendapat dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain.

Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.

Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, di mana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal.

Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan.

Seseorang yang narsis biasanya terlihat memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat, tetapi apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya sebagai yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain.

Halaman:

Editor: Fauzan Jazadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Membangun Empati Pada Keselamatan Lalulintas

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:45 WIB

Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (1)

Kamis, 23 Maret 2023 | 07:50 WIB

Duo Plate dalam Pusaran Korupsi BAKTI Kominfo

Rabu, 15 Maret 2023 | 00:32 WIB

Tantangan Besar Erick Thohir

Kamis, 9 Maret 2023 | 15:32 WIB

Mari Kita Ubah, Sebelum Kita Diubah Bangsa Lain!

Kamis, 9 Maret 2023 | 06:46 WIB

Pemilu 2024 Harus Tetap Digelar Tepat Waktu

Selasa, 7 Maret 2023 | 23:09 WIB

Erick Thohir dalam Bayang-bayang Mpu Gandring

Senin, 6 Maret 2023 | 23:43 WIB

Robohnya Pancasila Kami

Selasa, 28 Februari 2023 | 23:55 WIB
X