Gagah dan Berkelas, Ini Kuda Besi Sportster Tunggangan Dirjen Pajak Suryo Utomo

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
Merujuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN),
Koleksi mobil dan sepeda motor gede alias moge milik Dirjen Pajak Suryo Utomo jadi sorotan.

Moge Harley-Davidson Sportster Produksi 2003 yang foto dan videonya viral di medsos tersebut memiliki nilai taksir Rp155 juta

' Kuda besi' Sportster merupakan salah satu model paling ikonik dari Harley-Davidson yang pertama kali diperkenalkan ke publik pada 1957.

Sepanjang sejarahnya, moge ini memang memiliki daya tarik bagi pecinta moge. Pada 1970, Sportster menjadi model Harley yang diproduksi paling banyak dengan total 8.560 unit, hampir 1000 kali dari model Electra-Glide.

Baca Juga: Dirjen Pajak Dituntut Mundur Buntut Pamer Moge Hingga Harta Rp19 Miliar, Ini Respon Kemenkeu

Mesin di bawah 1.000 cc
Sportster tunggangan Suryo Utomo yang diproduksi pada 2003 itu menggendong mesin 883 cc V-Twin, 4-tak dengan torsi puncak 67,3 Nm.

Koleksi moge Suryo Utomo itu mencuat setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta klub motor Belasting Rijder DJP dibubarkan (Screenshoot instagram@dirjenpajakri)

Motor ini memiliki panjang 2.260 mm, tinggi 1.140 mm. dan lebar 830 mm. Sementara, berat motor ini tanpa muatan 245 kg.

Harley-Davidson masih memperbarui model Sportster sampai saat ini. Merujuk laman resminya, saat ini mereka menjual Sportster S yang dijual mulai US$16.399 atau sekitar Rp250 juta-an.

Motor lain
Selain Harley Sportster, Suryo juga memiliki moge lainnya, yakni Kawasaki ER6 tahun 2019 senilai Rp52 juta.

Baca Juga: Belum Satu Suara, KIB Masih Mencari Kandidat Capres - Cawapres

Koleksi moge Suryo Utomo itu mencuat setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta klub motor Belasting Rijder DJP dibubarkan.

Pembubaran klub motor itu pun merupakan efek domino dari kasus penganiayaan Mario Dandi Satriyo, anak pegawai DJP Rafael Alun Trisambodo yang dinilai memiliki harta tidak wajar

"Mengendarai dan memamerkan Moge bagi pejabat/pegawai pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik. Ini mencederai kepercayaan masyarakat," kata Sri di postingan akun Instagram.***