Ini Tantangan Riset & Inovasi Di Kampus, Kuantitas kemudian Regulasi

- Rabu, 22 Februari 2023 | 14:29 WIB

BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB, Joko Sarwono menyebut bahwa pengembangan riset dan inovasi yang dilakukan perguruan tinggi masih terkendala sejumlah hal sehingga relatif belum bisa diharapkan.

Dalam bedah buku bertajuk “Transfer Teknologi untuk Inovasi: dari Riset ke Industri” yang digelar SBM ITB, Joko Sarwono sebelumnya menceritakan tentang bagaimana tantangan pengembangan riset dan inovasi di kampus dengan mengambil best practice dari pengalaman di lembaganya.

Ia mengungkapkan bahwa LPIK menerapkan 3 kefokusan yaitu riset inovasi yang diukur dari tingkat kematangan teknologi (Technology Readiness Level-TRL), pengembangan kewirausahaan, dan kantor transfer teknologi (Technology Transfer Office-TTO).

Hanya saja, kemudian, Joko mengutarakan hambatan inovasi yang mesti dihadapi perguruan tinggi yaitu di sisi yang terlalu fokus pada kuantitas dan regulasi yang tidak mendukung.

Baca Juga: Kapolri Beri Apresiasi TNI dan Tim Gabungan Evakuasi Kapolda Jambi

“Hambatan inovasi di perguruan tinggi salah satu diakibatkan karena ukuran inovasi masih terbatas pada KPI (Key Performance Index) di kuantitas. Selain itu juga di regulasi yang belum berpihak," jelasnya seperti dalam keterangan, Rabu (22/2/2023).

Dia mencontohkan ITB yang telah mengembangkan mobil listrik sejak 2010. Akan tetapi hingga saat ini, program tersebut belum bisa dikatakan behasil karena dukungan seperti regulasi belum cukup.

Salah satu penulis buku, Eko Agus Prasetio menyoroti persoalan transfer teknologi yang terdiri dari sejumlah skema. Di antaranya dilakukan secara in-house oleh industri, transfer teknologi untuk penguatan institusi, dan teknologi transfer yang dilakukan oleh universitas.

Baca Juga: Simak 5 Tips Penggunaan Gadget Aman Bersama Tablet Anak Laris Manis Favorit Orang Tua, HUAWEI MatePad SE Kids

Langkah tersebut perlu didalami terutama dalam membuat kerangka akan pola yang perlu dilakukan dari ketiga alternatif tersebut.

“Kita masih punya PR untuk menyempurnakan buku ini dengan pengembangan kerangka transfer teknologi dari pengembangan in-house, teknologi yang dikembangkan universitas, dan advance engineering," jelasnya.

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X