JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadine Anwar Makarim menyampaikan bahwa Top Executive University Gathering merupakan momentum yang tepat untuk mendukung dan memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi dalam upaya mewujudkan universitas berkelas dunia.
Mendikbudristek optimis bahwa dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki universitas berkelas dunia. Mendikbudristek pun mengajak para pimpinan perguruan tinggi agar semakin berkomitmen untuk menciptakan perguruan tinggi yang bereputasi tinggi.
"Dengan cara menghadirkan pengajaran yang berstandar internasional, lengkap dengan dosen yang memiliki kualifikasi tinggi sehingga mampu menarik mahasiswa asing dan mampu menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki reputasi baik di dunia," ujarnya.
Selain itu, Mendikbudristek juga mengatakan bahwa para mahasiswa kita akan menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks ketika mereka lulus kuliah, mulai dari perkembangan teknologi otomasi yang menggantikan peran manusia, situasi, dan kondisi dunia yang semakin dinamis sampai perubahan iklim dan isu-isu global lainnya.
"Semua hal ini menuntut perubahan besar dalam dunia pendidikan tinggi yang selama 3 tahun terakhir sudah kita perjuangkan bersama dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka," katanya.
Saat ini, lanjut Mendikbudristek, 420.000 mahasiswa kita sudah mengikuti program MBKM baik flagship, program kita dari kementerian atau program-program yang diinisiasi kampus.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan bahwa disrupsi di dunia pendidikan kian pesat.
Perguruan tinggi perlu keluar dari zona nyamannya untuk selalu berinovasi dan berkreasi, berfokus pada sarjana yang akan dihasilkan, serta berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
"Selain itu, perguruan tinggi perlu mendisrupsi diri agar tetap relevan dan eksis, sehingga turut mewarnai perubahan dan bukan ditinggal oleh perubahan," terang Nizam.
Nizam menjelaskan kunci penting yang harus dilakukan untuk membangun perguruan tinggi. Pertama, leadership di semua level terutama pada PTN BH dan PTS untuk diberikan otonomi yang luas, kuat, dan penuh sehingga ekonomi dan akuntabilitas harus hadir dalam setiap tata kelola organisasi.
Kedua, ownership atau rasa memiliki dari seluruh sivitas akademika karena berhubungan langsung dengan hidup mati, maju mundurnya perguruan tinggi tersebut. Selanjutnya kita perlu mentransformasi perguruan tinggi kita agar mampu ikut berubah bersama perubahan.
"Jiwa entrepreneurship harus ada di setiap level. Entrepreneurship tidak selalu berarti membuat suatu usaha, tetapi artinya kemampuan untuk melihat peluang dan segera menangkap peluang tersebut," jelasnya.
Selanjutnya perguruan tinggi harus mengefisiensikan resources yang ada. Dengan melakukan efisiensi pada resources dengan tepat, maka akan mempercepat akselerasi perubahan yang diharapkan.
Terakhir, dibutuhkan pula kreativitas dan kolaborasi di dalam perguruan tinggi baik secara nasional maupun internasional.