Jangan Terlena meski Kondisi Bahasa Jawa Terbilang masih Stabil

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 15:12 WIB
Seminar Nasional Hari Bahasa Ibu Internasional. (SM/Dok)
Seminar Nasional Hari Bahasa Ibu Internasional. (SM/Dok)

YOGYAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Kepala Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), E. Aminudin Aziz menyebutkan fakta bahwa kondisi bahasa Jawa terbilang masih stabil, akan tetapi kondisi ini sebaiknya tidak membuat masyarakat terlena.

Data survei terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa penutur bahasa Jawa tercatat 80 juta orang. Namun, bahasa Jawa juga telah mengalami kemunduran dengan angka turun sekitar 0,8 persen.

Aminudin Aziz mengungkap bahwa di lingkungan keluarga, hanya 73 persen orang Jawa yang menggunakan bahasa daerahnya. Sisanya, 27 persen lagi sudah tidak lagi menggunakan bahasa Jawa di lingkungan keluarga.

"Kenyataan itu menjadi tantangan bagi masyarakat agar bahasa Jawa, bagaimana agar tidak tergerus oleh bahasa-bahasa lain baik oleh bahasa Indonesia ataupun bahasa asing," pesannya.

Oleh karena itu, Kemendikbudristek melalui Balai Bahasa Provinsi Yogyakarta bekerja sama dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Seminar Nasional Hari Bahasa Ibu Internasional.

Acara ini mengangkat tema “Bahasa Jawa sebagai Saka Guru Penyesuaian Masyarakat terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Arus Budaya Lokal”.

Dalam laporannya, Kepala Balai Bahasa Provinsi Yogyakarta, Dwi Pratiwi menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mendengar arahan terkait kebijakan pelindungan bahasa daerah dari para narasumber. Selain itu, juga untuk menjaring pendapat dan pemikiran tentang beberapa hal.

Pertama, upaya yang harus ditempuh agar bahasa Jawa mampu menjadi prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek dan produk budaya lokal. Kedua, upaya yang dapat ditempuh agar kosakata/istilah lokal tidak hilang ditelan arus global.

"Harapan kami hasil dari seminar ini dapat menjadi pijakan para pemangku kepentingan dalam menentukan kebijakan dan regulasi selanjutnya terkait dengan revitalisasi bahasa Jawa," tutur Dwi.***

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

X