Kuliah Umum Benny Benke di Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia Berlangsung Hangat

- Selasa, 17 Mei 2022 | 17:50 WIB
Kuliah Umum Benny Benke di Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia Berlangsung Hangat (Tangkapan Layar BB)
Kuliah Umum Benny Benke di Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia Berlangsung Hangat (Tangkapan Layar BB)

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Tanggapan positif dan penuh kehangatan terjadi dalam Kuliah Umum Benny Benke di Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia.

Dalam mata Kuliah "Berpikir Kritis dan Kreatif", Program Studi: Bisnis Kreatif, itu puluhan mahasiswa dan mahasiwa Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, terlihat antusias. Menurut dosen pengampu Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Hasyim Asy'ari antusiasme itu terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Benny Benke.

Sejumlah pertanyaan dari Alessandra Dwi M, Aqil Darajad Ramadhan, Muhammad Syukur, Salsabila Nurohman dan Putu Tubagus Adi Sanjaya yang menelisik lebih jauh ihwal konsekwensi logis dari berpikir kritis. Terutama yang berkaitan dengan dunia jurnalistik, dalam hal ini wartawan di lapangan, menarik dibahas lebih lanjut.

Baca Juga: Pulang

Pertanyaan seperti apa yang harus dilakukan wartawan di lapangan, jika mengetahui perusaan pers-nya tempat bekerja, ternyata sudah tidak memiliki independensi lagi. Karena pemilik perusaan pers-nya kebetulan adalah pemilik sebuah partai politik. Juga pertanyaan seperti lebih utama mana, memilih membuat berita yang berkedalaman, tapi sedikit pembacanya, atau membuat berita serba cepat, omong kosong isinya, tapi banyak pembacanya.

Serta beberapa pernyataan kritis lainnya mencuat dalam Kuliah Umum yang berlangsung selama dua jam, dari pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB, itu.

Baca Juga: Pulang dan Doa

Dalam kuliah umum secara online itu, Benny Benke sebelumnya menjelaskan, jurnalis memiliki tugas yang berbeda, istimewa dan tidak mudah. Karena dia harus menemukan fakta yang sebenarnya.

Dalam jurnalisme, mengutip pendapat Linda Christanty, fakta tidak sama dengan realitas, melainkan apa yang berada di balik realitas itu atau apa yang menyebabkannya terjadi.

"Menelisik lebih ke dalam persoalan dengan azas keadilan atas nama kemanusiaan, dan bukan atas nama yang lain itulah, yang menjadi kerja utamanya," kata Benny Benke, di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga: Tujuan dan Perjalanan

Dia menambahkan, karenanya, dibutuhkan beberapa prinsip jurnalistik, atau kode etik dalam menjalan kerja jurnalistik. Seperti prinsip kebenaran, akurasi, objektivitas (independen), ketidakberpihakan, keadilan, dan akuntabilitas publik.

Prinsip kerja jurnalistik menjadi penting karena demi dan untuk memperoleh informasi yang layak diberitakan dan diseminasi ke publik.

Meski begitu, “Wartawan tidak selalu bisa menjamin 'kebenaran', tetapi mendapatkan fakta dengan 'benar' adalah prinsip utama jurnalisme", terang Benny Benke.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X