JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Setelah mengemban ilmu selama 12 tahun, tahap selanjutnya yang diambil oleh pelajar Indonesia adalah mendaftarkan diri ke perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Harapan para siswa adalah mereka dapat diterima di universitas terbaik pilihan mereka.
Tidak sedikit calon mahasiswa baru yang berkeinginan untuk masuk ke universitas ternama di dunia, seperti Ivy League yang terdiri dari delapan universitas terbaik Amerika Serikat, atau Oxford, Cambridge dan universitas terkemuka dunia lainnya.
Tentu saja, persaingan untuk belajar di universitas-universitas tersebut sangatlah sengit. Menurut Country Director Crimson Education Indonesia, Vanya Susanto, jumlah pendaftar meningkat drastis. Sebagai contoh, jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di Universitas Harvard meningkat hingga 43 persen, yaitu 17.000 pendaftar tambahan, dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Daftar Bersama ke KPU, KIB Miliki Semangat yang Sama
Vanya menyatakan jumlah pendaftar sangat memengaruhi kesempatan penerimaan calon mahasiswa di universitas-universitas terkait. “Persaingan menjadi jauh lebih ketat dan menampilkan profil yang menonjol di formulir pendaftaran menjadi lebih penting dari sebelumnya,” jelasnya.
Selain itu, peluang pelajar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, terbilang kecil karena universitas top dunia umumnya hanya memberikan kuota sekitar 10 persen untuk mahasiswa internasional.
Oleh karena itu, Crimson Education sebagai institusi yang memandu siswa dalam strategi pendaftaran, memberikan beberapa tips bagi pelajar yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.
Baca Juga: Oscar Lawalata Datang, Festival Aku dan Kain Menjelang.
Crimson Education menyarankan siswa untuk mempersiapkan diri dari jauh hari, sebaiknya siswa sudah mulai merencanakan studi ke luar negeri tiga tahun sebelum pendaftaran, yaitu saat duduk di bangku kelas 9 SMP. Dengan begitu, konsultan pendidikan tinggi seperti Crimson bisa membentuk rencana khusus bagi pelajar tersebut.
Menurut Vanya, Crimson Education akan menyiapkan berbagai program yang telah didesain untuk calon mahasiswa untuk diikuti setidaknya 3 tahun sebelum proses pendaftaran. “Calon mahasiswa akan dibantu untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai mereka, membantu merencanakan alokasi pendidikan, dan mendorong calon mahasiswa agar terlibat aktif di dalam kegiatan pengayaan akademik,” papar Vanya.
Lalu, siswa memilih kegiatan pengayaan akademik yang tepat dan bermanfaat. Crimson Education bisa memberikan arahan untuk calon mahasiswa dalam memilih kegiatan yang tepat dan bermanfaat, serta membantu mereka menemukan peluang yang sesuai dengan minat.
Baca Juga: Hadir di Pesta Rakyat Simpedes, SuperApps BRImo Diminati Seluruh Lapisan Masyarakat
Crimson Education juga akan membantu calon mahasiswa menulis UCAS, esai umum, dan esai tambahan yang diperlukan untuk perguruan tinggi tempat calon mahasiswa mendaftar, memperbaharui CV sesuai standar universitas, dan membantu memeriksa segala persiapan dan kelengkapan yang dibutuhkan satu bulan sebelum pendaftaran.
Crimson Education membuktikan keseriusan mereka dalam membimbing calon mahasiswa baru mencapai keinginan bersekolah di luar negeri dengan menyelenggarakan konferensi pers pada hari Rabu, 10 Agustus 2022, yang bertajuk “Strategi Menembus Universitas Terbaik Dunia: Apa yang Harus Disiapkan Pelajar Indonesia?”
Artikel Terkait
Kontribusi Perguruan Tinggi Dibutuhkan Untuk Pasok Talenta Digital
Peringkat Dunia, Dampak dari Peningkatan Mutu dan Relevansi Perguruan Tinggi
Forum Kerja Sama Perguruan Tinggi Prancis dan Indonesia ke-12 dibuka di Valenciennes