Sehingga bisa berjualan untuk sampai seluruh Indonesia, masuk pasar digital supaya pemasarannya tidak hanya di toko rumahan saja tetapi bisa masuk marketplace," kata Siti Azizah.
Dia berharap, para pelaku UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini bisa menjadi bagian dari perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan semakin banyaknya tercipta wirausaha unggul dan berdaya saing melalui usaha yang inovatif dan berkelanjutan.
"Untuk adik-adik mahasiswa Universitas Bangka Belitung jangan takut memulai usaha, jangan takut untuk menjadi wirausaha," katanya.
Untuk mendukung penciptaan wirausaha baru, pihaknya juga akan mendesain ulang Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang saat ini sudah terdapat di 74 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan akan bertambah lagi 13 PLUT di tahun 2022 ini.
"PLUT-KUMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini salah satu prioritas yang akan dikembangkan ke depan," kata Siti.
Baca Juga: Pertemuan Airlangga-Puan Buka Peluang Koalisi dalam Pilpres 2024

Di tempat yang sama, Analis Kebijakan Ahli Madya Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Ghifarini menambahkan pihaknya memiliki peran pada kelompok sasaran masyarakat umum dan calon wirausaha.
Artikel Terkait
Dekranas dan KemenKopUKM Sinergi Koneksikan Perajin Kriya Dan Wastra Hulu Ke Hilir Wujudkan Ekosistem Teknolog
KemenKopUKM Dukung Aceh Tamiang Kembangkan Nilam sebagai Komoditas Unggulan
KemenkopUKM: Program Solusi Nelayan Perkuat Ekosistem Usaha Hulu-Hilir Perikanan
Akselerasi Rasio Kewirausahaan, KemenKopUKM Gelar Workshop di 3 Daerahp
KemenKopUKM Gandeng Lulu Hypermarket Perluas Pasar Produk KUKM Ke Timur Tengah
KemenKopUKM Lakukan Coaching Business Anggota Koperasi di Yogyakarta