Genjot Kualitas SDM, Perusahaan Sawit Investasi Di Sektor Pendidikan

- Jumat, 7 Oktober 2022 | 21:32 WIB
Berdasarkan data BPS, ada sekitar 16 juta pekerja termasuk rantai pasoknya yang menggantungkan hidupnya di usaha sawit (Screenshoot instagram@sumbio.lonsum)
Berdasarkan data BPS, ada sekitar 16 juta pekerja termasuk rantai pasoknya yang menggantungkan hidupnya di usaha sawit (Screenshoot instagram@sumbio.lonsum)

 

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com– Tak hanya memikirkan harga dan akses pasar semata, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memastikan, banyak perusahaan sawit di Indonesia, memberi perhatian pada sektor pendidikan.

Berbagai bentuk bantuan untuk bidang pendidikan punya tujuan, memajukan sumber daya manusia Indonesia.

“Mendukung pendidikan, sama halnya dengan membangun sumber daya manusia (SDM) unggul guna menggerakkan dan membangun berbagai sektor di Indonesia menjadi lebih baik lagi,” ungkap Ketua Bidang Ketenagakerjaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Sumarjono Saragih, Jumat, (7/10).

Dia menguraikan, bantuan dalam bidang pendidikan diberikan mulai dari pembangunan sekolah, pemberian beasiswa langsung dari perusahaan, hingga pemberian bantuan pendidikan melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDP).

Baca Juga: Presiden Jokowi Apresiasi Industri Bioteknologi, Ingatkan Vaksin Jadi Kebutuhan yang Diperebutkan

Dalam bentuk CSR, biasanya perusahaan sawit bekerja sama dengan pemerintah daerah dan dinas pendidikan setempat untuk membantu memperbaiki kualitas sekolah yang ada di sekitar perkebun sawit.

Dengan begitu anak para pekerja dan anak dari masyarakat sekitar perkebunan kelapa sawit, bisa mendapatkan pendidikan yang baik.

Jika kekurangan tenaga pendidik, maka perusahaan akan membantu merekrut guru baru dan memberikan dukungan untuk pelatihan para guru.

Salah satu perusahaan yang mengelola sekolah di lingkungan perkebunan sawitnya adalah Wilmar.
Salah satu perusahaan yang mengelola sekolah di lingkungan perkebunan sawitnya adalah Wilmar. (Screenshoot ig@info.wilmar.co.id)

Berdasarkan data BPS, ada sekitar 16 juta pekerja termasuk rantai pasoknya yang menggantungkan hidupnya di usaha sawit. Karena rata-rata jauh dari kota, maka sekolah untuk anak-anak pekerja tentu dibutuhkan.

“Bayangkan kalau tidak ada sekolah di sekitar perkebunan kelapa sawit, orang akan banyak berpikir untuk bekerja di perkebunan sawit,” ucap Sumarjono.

Salah satu perusahaan yang mengelola sekolah di lingkungan perkebunan sawitnya adalah Wilmar.

Perusahaan tersebut mengalokasikan Rp60 miliar untuk membangun 15 sekolah di sekitar area perkebunan sawitnya. Dari total 15 sekolah yang dibangun, enam sekolah berada di Sumatra Barat, di antaranya TK Bina Agro Minang, SD Swasta Bina Agro Minang, dan SMP Bina Agro Minang di Kecamatan Pasaman.

Halaman:

Editor: Arief Sinaga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X