Korban Perundungan (bulying) ,Orang tua -Sekolah Harus Apa?

- Minggu, 9 Oktober 2022 | 18:33 WIB

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Perundungan yang terjadi, biasanya dilakukan dengan sengaja, berulang dan dilakukan oleh pihak yang dianggap lebih lemah, yang disebabkan oleh rasa benci, iri, dendam atau adanya hirarkhi tidak resmi disekolah,

seperti misalnya jenis kelamin, ras, budaya, agama, Anak Berkebutuhan Khusus ataupun prestasi akademis / non akademis.

Biasanya anak TK dan SD mengadu pada orang tuanya bila mengalami perundungan tetapi anak remaja, tidak demikian.

Baca Juga: DNKI-INKOWAPI Dorong Akselerasi Inklusi Keuangan Bagi Perempuan


Dampak dari perundungan bagi korban perundungan bisa sangat parah, mulai dari merasa tertekan dan ketakutan, trauma, konsentrasi belajar terganggu, tidak mau sekolah, psikosomatis, malu, harga diri hancur,

tidak percaya diri, menarik diri dari pergaulan, marah pada diri sendiri dan lingkungan, sampai pada depresi dan bunuh diri.

Namun dampaknya pada si perundung sendiri pun tak kurang negatifnya.
Pada perundung, bisa terbentuk kepercayaan diri semu dan menganggap kekuasaan adalah segalanya.

Baca Juga: Artikel Edukasi: Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Mereka cepat marah dan sulit mengendalikan emosinya terutama bila keinginannya tidak terpenuhi, bahkan bisa berkembang pada perilaku agresif lainnya yang mana akan merugikan masa depannya. Kecakapan sosial dan prososialnya rendah.

Biasanya mereka bisa tidak mempunyai empati, toleransi dan rasa mengharhai orang lain. Prestasi belajarnyapun bisa terganggu karena terobsesi pada keunggulan fisik dan popularitas.

Hal tersebut dikemukakan oleh *Dharmayati B Utoyo Lubis, MA, Ph.D,Psikolog* dengan judul "Bagaimana orang tua menyikapi perundungan (bullying) baik anak yang menjadi korban maupun yang menjadi pelaku",

Baca Juga: Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem di Kota Kembang, Sebanyak 2.000 Pohon Sudah Dipangkas

dalam seri webinar ke2 tentang perundungan, yang diselenggarakan oleh *Yayasan Psikologi Unggulan Indonesia(YPUI)*, pada hari Jumat tanggal 7 Oktober 2022.

Ia mengatakan bahwa cara orang tua menyikapinyapun bervariasi, mulai dari tidak percaya, acuh tak acuh karena menganggap itu adalah urusan sekolah,

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X