JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com
Secara eksternal sekolah perlu melakukan kolaborasi dengan masyarakat ataupun organisasi terkait, seperti misalnya dengan Pusat Pembelajaran Keluarga yang berada dibawah koordinasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Sekolahpun bisa bekerjasama dalam kegiatan atau berkolaborasi dengan sekolah sekolah yang berdekatan lokasinya, untuk melakukan kompromi tentang nilai nilai yang berujung pada nilai kasih sayang, toleransi dan saling menghargai.
Sekolahpun bisa mengundang tokoh yang di idola kan anak untuk berbagi pengalaman yang pada dasarnya adalah penanaman nilai positif anti perundungan.
Baca Juga: Kronik Pameran Buku Frankfurt (4): Langkah Indonesia ke Frankfurt
Bila ditinjau lebih dalam lagi, maka pendidikan dan penanaman nilai yang lebih intens dapat dilakukan dalam tataran *kelas*. Guru dan siswa sama sama menggali nilai nilai utama anti perundungan.
Nilai nilai tersebut kemudian diturunkan dalam bentuk perilaku, yang setelah disepakati oleh semua siswa, dijadikan policy yang kemudian dibuat slogan tertulis yang bisa di tempel di kelas dan ruang sekilah.
Guru dan muridpun sama sama menciptakan iklim anti perundungan dengan melakukan tugas tugas kelompok yang mementingkan kerjasama dan menonjolkan sikap saling menghargai.
Baca Juga: Pelesiran ke Semarang, Kurang Lengkap Kalau Belum Cicipi Martabak Pizza Orins
Sebagai role model, guru harus menjaga sikap dengan tidak memberi label pada siswa ataupun meng anak emaskan siswa, karena hal tersebut rawan menjadi target perundungan.
Guru juga harus jeli menangkap gejala perilaku anak di kelas, bagaimana men supportnya dan bagaimana mengintervensi anak yang bermasalah
Siswa perlu didorong untuk berani bercerita kepada guru bila terjadi sesuatu dan juga berani bersikap bila ada hal hal yang mengarah ke perundungan.
Dalam tataran *Individu* siswa perlu dilatih untuk mengembangkan *"I statement" / *saya* dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya sehingga menunjukkan kepercayaan dirinya.
Baca Juga: Kronik Pameran Buku Frankfurt (2): Jalan Baru ke Itacha
Artikel Terkait
Peran Orang Tua, Sekolah, dan Masyarakat Penting untuk Cegah Perundungan
Anak SD Dibully Gegara Seragam, Emil Turun Tangan, Gagas Pembentukan Satgas Anti-Perundungan
FFWI Tolak Menilai Pelaku Kekerasan atau Perundungan Seksual
Korban Perundungan (bulying) ,Orang tua -Sekolah Harus Apa?