Beyond Education Indonesia: Bidik Pemberdayaan Pendidikan di Perbatasan

- Sabtu, 29 Oktober 2022 | 21:22 WIB

 

SEBAGAI NEGARA Kepulauan Republik Indonesia (TI) mempunyai 15 Provinsi dan tidak kurang dari 55 Kabupaten yang berbatasan dengan negara luar. Beberapa negara luar tersebut,Malaysia,Singapura,Australia,Timor Leste,Filipina,dan Papua Nugini.Terbanyak dengan Malaysia.


Semua tahu,sebagai etalase negara,setiap perbatasan memiliki potensi ekonomi, dan pariwisata yang perlu didukung oleh SDM yang memiliki kecerdasan dan talenta.


Mengutip data,laporan yang dikeluarkan oleh hasil survey , kehidupan daerah perbatasan sangat memprihatinkan. Infrastruktur dan fasilitas umum seperti jalan, transportasi, gedung sekolah, rumah sakit, maupun tempat-tempat pelayanan publik belum tersedia dengan baik.

Baca Juga: Jababeka dan Mitsui Fudosan Asia Luncurkan Koleksi Smart Japanese House


Secara ekonomi penduduk di daerah perbatasan juga sangat lemah dan tertinggal. Sebagian besar warganya bekerja sebagai buruh dan pekerja kasar dengan upah rendah, sehingga banyak yang hidup miskin dan seadanya.

Kondisi masyarakat yang miskin dan lemah menjadikan perhatian terhadap pendidikan menjadi rendah, sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab banyak anak yang putus sekolah dan tak berpendidikan. Selain itu, diperparah dengan banyak gedung sekolah yang rusak, fasilitas penunjang pendidikan seadanya, serta kurangnya tenaga pendidik.

Kurangnya tenaga pendidik di daerah perbatasan, direspons dan menjadi landasan pikir oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengadakan perekrutan sarjana pendidikan yang akan ditempatkan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di wilayah perbatasan.

Baca Juga: Targetkan Suara Anies 90 Persen: Hati Masyarakat Sumbar Beralih ke Anies

Langkah Strategis

Program pendidikan yang dirintis oleh Beyond Education Indonesia di daerah 3T di wilayah perbatasan, merupakan langkah tepat dan strategis untuk memberdayakan masyarakat di wilayah perbatasan,

karena pendidikan merupakan salah satu daya ungkit untuk meningkatkan kompetensi diri serta sarana ikhtiar untuk menuju perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Untuk menyukseskan program tersebut, dibutuhkan perhatian, dukungan, dan kerja sama semua pihak, terutama pemerintah pusat dan daerah, guna penyediaan dan pemenuhan sarana prasarana serta fasilitas penunjang kegiatan belajar-mengajar.

Baca Juga: Pertemuan Ilmiah HATHI 2022, Menteri Basuki Keterlibatan Perguruan Tinggi dalam Riset Sumber Daya Air

Di samping itu, diperlukan mental yang kuat dan tangguh bagi sarjana pendidikan, agar mampu menghadapi segala tantangan dan problema di daerah 3T, serta tidak mudah putus asa.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X