Mengenal Lebih Jauh,Beyond Education Indonesia : Rahtika Diana:Berawal dari keprihatinan

- Minggu, 30 Oktober 2022 | 06:39 WIB

Munculnya kesadaran untuk memberi dan menerima akan terjadi ketika adanya kebahagiaan dari guru dan peserta didik ketika melakukan proses pembelajaran dikelas. Sehingga apa yang disampaikan akan masuk ke otak siswa dengan senang hati tanpa paksaan.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Chelsea Disalip Newcastle Usai Hancur Lebur Dari Brighton 4-1

 Mengenali anak didik

Pendidik yang baik adalah pendidik yang mengenali anak didiknya. Mengenali anak didik bukan saja tau akan nama mereka saja namun paling penting adalah mengenali karakter dan potensi dari peserta didik sesuai perkembangannya. Seorang pendidik yang baik bisa membedakan si A dan si B. Dalam mendidik seorang guru harus jeli dengan perbedaan karakter yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

Seringkali pembelajaran dikelas hanya mengarah pada kemampuan otak untuk menghafal namun seringkali kurang diimbangi dengan pemahaman dari apa yang dihafalkan. Anak sering menghafal tanpa adanya penekanan pada pemahaman.

Baca Juga: Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dinaikan, Program Kampung Berseri Astra Diapresiasi

Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai jenis keterampilan dan atau pengetahuan serta pengalaman yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal.

Para tokoh pendidikan dunia dari.Mahatma Gandhi (India) dan Jonh Locke (Amerika) sangat mensyaratkan pentingnya pendidikan luar sekolah. Bicara pendidikan luar sekolah ,tentu juga bicara pendidikan informal. Ingat pendidikan informal ingat salah satu novel mashur yang diinspirasi kisah nyata Toto Chan dari Jepang.

Novel Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela adalah buku yang diangkat dari kisah nyata pengarangnya, Tetsuko Kuroyanagi. Sebuah buku tentang masa kecil Tetsuko Kuroyanagi sebelum Perang Pasifik menghancurkan Jepang. Buku ini berkisah tentang Tetsuko Kuroyanagi kecil yang polos, ingin tahu, selalu antusias dengan hal-hal baru dan penuh imajinasi.

Baca Juga: Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dinaikan, Program Kampung Berseri Astra Diapresiasi

Buku ini juga berbicara tentang Tetsuko Kuroyanagi dan keluarganya, terutama Mama dan Rocky (anjingnya). Namun hal terpenting yang ingin penulis sampaikan dalam buku ini adalah Sosaku Kobayashi, atau sering disebut Mr. Kobayashi, kepala Sekolah di Sekolah Gerbong Keretanya.

Totto Chan adalah nama panggilan dari Tetsuko Kuroyanagi. Sebagai seorang anak, Totto Chan sering berpindah sekolah. Bukan karena ia kikuk, hanya saja ia memiliki tingkat keingintahuan yang sangat tinggi dan tidak berhenti sampai rasa penasaranmu terpuaskan.

Totto Chan sangat menyukai kelompok pengamen jalanan, meskipun pelajaran sedang berlangsung, seperti ketika ia berdiri di dekat jendela dan menunggu kelompok pengamen datang. Itulah sebabnya ia juga disebut gadis cilik di jendela, seperti judul novel ini.

Baca Juga: Kondisi Cerah Saat Kejadian Longsor di Cadas Pangeran, Lalu lintas di Lokasi Diberlakukan Buka Tutup

 

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X