Kolaborasi Perguruan Tinggi Tingkatkan Mutu dan Kualitas SDM

- Senin, 7 November 2022 | 16:43 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani tunjukkan sertifikat Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University, Busan, Korea Selatan. (Ist.)
Ketua DPR RI Puan Maharani tunjukkan sertifikat Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University, Busan, Korea Selatan. (Ist.)

BUSAN, suaramerdeka-jakarta.com - Nota Kesepahaman kerja sama pendidikan antara perguruan-perguruan tinggi di Indonesia dan Pukyong National University (PKNU), Korea Selatan, ditandatangani. Dimana kerja sama diantara perguruan tinggi antar negara, merupakan hal yang semakin berkembang pesat saat ini.
 
"Dunia pendidikan tidak saja merupakan urusan domestik semata. Namun sudah menjadi bagian kerja sama antar negara," kata Ketua DPR RI Puan Maharani saat menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Rektor PKNU Jang Young-Soo dan delapan rektor perguruan tinggi Indonesia di Jangbogo, PKNU, Busan, Korea Selatan, Senin (7/11).

Penandatangan kerja sama juga disaksikan oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko dan Megawati Soekarnoputri, yang merupakan Ketua Dewan Pengarah BRIN.

"Kolaborasi perguruan tinggi antar negara, dapat berkontribusi untuk  meningkatkan mutu perguruan tinggi dan kualitas sumber daya manusia suatu negara," ujarnya.
 
Dia menambahkan, pendidikan bagi generasi muda adalah investasi bagi masa depan suatu negara. Dimana pendidikan adalah game changer yang dapat menjadi penentu maju atau mundurnya suatu negara.

"Saya berharap agar kerja sama pendidikan ini dapat berkontribusi mengatasi berbagai tantangan global yang dihadapi umat manusia. Seperti mengatasi dampak perubahan iklim, mengembangkan energi baru dan terbarukan, upaya mengatasi pandemi dan mengembangkan teknologi digital yang terjangkau," tandasnya.
 
Mendukung
Karenanya, dia mendukung penandatanganan Nota Kesepahaman pada hari ini antara beberapa Universitas di Indonesia dan Universitas Nasional Pukyong. Adapun kerja sama akademi dilakukan antara PKNU dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Mataram (Unram), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Kemudian, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Pattimura (Unpatti). Kerja sama akademik ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan para pihak dengan koneksi nyata.

"Terutama dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, ilmu pengetahuan-teknologi dan internasionalisasi. Para Pihak sepakat untuk mendorong kerjasama akademik melalui berbagai kegiatan," tegasnya.

Dalam perjanjian kerja sama itu, para pihak dapat menjalin ikatan persahabatan. Kemudian juga saling berkolaborasi akademik, melakukan pertukaran budaya dan personel (mahasiswa, cendekiawan, dan peneliti). Serta memfasilitasi upaya kolaboratif lainnya yang mungkin dianggap bermanfaat bagi para pihak.

Perjanjian juga memungkinkan kerja sama di bidang khusus lainnya yang dapat disepakati bersama antara para pihak. Selanjutnya, para pihak pun diharapkan berusaha untuk membangun kemitraan kerjasama yang solid.

Yaitu melalui kerjasama internasional di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya, dan berkontribusi pada pencapaian pembangunan berkelanjutan dari semua pihak yang bergabung dalam perjanjian ini.

“Saya ingin sampaikan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia telah melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah dengan mendorong kerja sama antara universitas di Indonesia dengan universitas terkemuka dunia,” jelasnya.

Mahasiswa
Puan lantas menyinggung soal jumlah mahasiswa Indonesia yang melakukan studi di Korea Selatan. Dimana per tahun 2021 jumlahnya sebanyak 2006 orang.

Jumlah tersebut termasuk mahasiswa Universitas Terbuka, mahasiswa Cyber Hankuk University of Foreign Studies dan mahasiswa Universitas Siber Asia (UNSIA).

Saat ini juga terdapat Asosiasi Peneliti Indonesia di Korea (APIK) yang beranggotakan 363 peneliti. Selain itu, perguruan tinggi di Indonesia telah didorong untuk melakukan kerja sama riset dengan perguruan tinggi atau lembaga riset di berbagai negara seperti  Korea Selatan.

Yaitu dengan fokus pada bidang green and blue Economy, post-pandemic eco-tourism, Technology and Medical Device, serta Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).

"Saya berharap penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut akan terus mendorong semakin eratnya kerja sama pendidikan Indonesia dan Korea. Kehadiran kita semua di ruang ini dapat menjadi pendorong bagi pengembangan jaringan akademisi antara Indonesia dengan Korea Selatan, khususnya untuk memajukan pendidikan keilmuan, inovasi dan teknologi,” tukasnya.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

X