SURAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi memilih SMKN 8 Surakarta menjadi pengampu program sekolah menengah kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK) Skema Pemadanan Dukungan (SPD). Karena, sebelumnya konsorsium sudah melakukan survei dan melihat SMKN 8 Surakarta mempunyai peluang untuk bisa dikembangkan, salah satunya adalah seni pertunjukan.
"Bagi kami (konsorsium), tidak ada benefit langsung, tapi kami melihat bidang seni perlu kami kembangkan. SMKN 8 Surakarta sudah memiliki program studi (prodi) seperti seni tari, musik, pedalangan dan sebagainya. Kalau anak-anak diajarkan seni pertunjukan akan diberi kesempatan untuk lebih maju," ujar Ketua Tim Strategi dan Perencanaan konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi, Agustina Tutik.
Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo pendidikan vokasi bisa lebih baik dan lekat dengan industri. Alhasil, program SMK PK SPD, memang prodi yang dipilih tidak langsung terlibat dengan bidang industri di konsorsium.
"Tetapi kami memilih keahlian yang mendukung sektor industri yang tren dan pertumbuhannya positif, sehingga lulusannya bisa lebih mudah masuk ke dunia kerja," tuturnya.
Untuk diketahui, program SMK PK SPD ini merupakan pengembangan dari program SMK PK dengan intervensi dan pendampingan yang intensif dari industri mitra SMK. Pada program ini, industri melakukan investasi di SMK sehingga kemitraan yang terjalin lebih terukur.
Selain itu, konsorsium juga memberikan soft program berupa pelatihan bagi guru dan siswa, dengan menggandeng Garin Nugroho dan Eko PC. Dengan jumlah investasi dari konsorsium senilai Rp6,79 miliar.
Oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kemudian memadankan senilai Rp3 miliar. Dana tersebut, lalu dialokasikan untuk penguatan pembelajaran sekitar Rp300 juta.
Kemudian Rp360 jutaan untuk pembangunan fisik, dan sisanya untuk peralatan. Bentuk kemitraan yang terjalin antara SMKN 8 Surakarta dan konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi adalah CSR.
"Dalam Program SMK PK SPD 2022, dana dari konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi digunakan untuk pembangunan auditorium yang berskala internasional, yang nantinya dapat digunakan untuk gedung pertunjukan seni," kata Kepala Sekolah SMKN 8 Surakarta, Wening Sukmanawati.
Saat ini, lanjut Wening, pembangunannya sudah mencapai 99 persen selesai. Pada tanggal 27 Desember mendatang akan dilakukan uji peralatan pertunjukan, baik dari segi lighting, sound, dan lain sebagainya.
konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi terdiri atas sembilan industri besar, yaitu Sinarmas, Protelindo, Garudafood, Wingsfood, Indofood, Astra, Triputra Grup, Agung Sedayu dan Barito Pacifik.
"Lulusan kami diprioritaskan menjadi pelestari budaya, khususnya tradisi Jawa Tengah. Setelah lulus, mereka bisa bekerja sebagai seniman, melanjutkan studi ke jenjang kuliah, dan berwirausaha," tegasnya.
Agustina Tutik berharap anak-anak SMK bisa lebih dari yang sebelumnya. konsorsium ingin mereka mandiri, bisa jadi orang-orang seni yang aktif dalam pertunjukan.
"SMKN 8 bisa jadi wajah seni pertunjukan Indonesia ke depannya. Evaluasi akan kami lakukan. Baru tahap pembangunan, kami sudah ke sana. Apakah sudah sesuai dengan spek yang kita inginkan," ungkapnya. ***