JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, mengatakan bahwa selain pelibatan perguruan tinggi vokasi, program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun 2023 juga memberikan kebaruan terkait penyederhanaan Modul Nusantara.
Jika pada angkatan sebelumnya Modul Nusantara memuat 20 aktivitas, maka modul PMM 2023 hanya memuat 16 aktivitas untuk satu semester. Sementara itu, kuota yang ditetapkan pada pelaksanaan PMM 2023 adalah 50 mahasiswa untuk perguruan tinggi penerima.
"Harapan kami, perguruan tinggi Bapak dan Ibu segera mendaftar sebagai penerima (program PMM) dan membuka kuota sebanyak-banyaknya untuk mahasiswa belajar di kampus Bapak/Ibu," kata Asri.
Tahun ini, program PMM 2023 menetapkan kuota minimal sebanyak 50 mahasiswa untuk satu perguruan tinggi penerima. Periode pendaftaran perguruan tinggi penerima sudah dibuka sejak tanggal 11 Januari dan akan berakhir pada 8 Februari 2023 mendatang.
"Untuk mendaftar sebagai perguruan tinggi penerima, perguruan tinggi harus melengkapi dokumen yang harus dipersiapkan, yakni surat resmi penunjukan koordinator perguruan tinggi penerima program PMM 2023, lembar pengesahan, dan surat pernyataan tanggung jawab mutlak perguruan tinggi penerima PMM 2023," ungkapnya.
Selain itu, perguruan tinggi penerima juga harus melampirkan kalender akademik semester ganjil yang disahkan oleh perguruan tinggi. Selanjutnya, perguruan tinggi penerima harus menyertakan SK satgas PPKS/force majeure bait ad hoc maupun tetap.
Khusus untuk perguruan tinggi vokasi penerima jenjang D3 dan D4, perguruan tinggi penerima vokasi juga harus menawarkan “paket mata kuliah” yang selama ini sudah berjalan sehingga akan memudahkan mahasiswa pelamar untuk memilih paket yang ditawarkan.
"Perguruan tinggi penerima vokasi juga memberikan keterangan pada mata kuliah yang ditawarkan, baik itu praktik maupun teori," imbuhnya.
Program PMM 2023 menyiapkan tempat bagi 150 perguruan tinggi penerima. Angka ini naik dari tahun 2022 di mana perguruan tinggi penerima yang terlibat sebanyak 138 dari 194 perguruan tinggi yang mendaftar dan tersebar di 30 provinsi dengan kuota kursi mahasiswa yang disediakan mencapai 23.761.
Dalam pelaksanaannya setiap mahasiswa peserta program akan diberikan bantuan dana SPP Program sebesar Rp5 juta per mahasiswa.***