JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja mengatakan, melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), para mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), serta merasakan atmosfer industri dan berbagai hal yang tidak didapatkan di kampus.
"Mereka akan lebih percaya diri saat wawancara kerja dan membuat peluang bekerja mereka menjadi lebih tinggi," kata Beny dalam kegiatan sosialisasi.
Selain mampu mengakselerasi kebekerjaan para lulusan, lanjut Beny, program MSIB juga memberikan dampak pada positif terhadap perguruan tinggi, utamanya dalam pencapaian indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi negeri (PTN).
Selain itu, kebekerjaan lulusan juga akan memberikan citra positif kepada masyarakat dan industri mitra."Kami berharap pihak kampus berani menyesuaikan kurikulum di kampus dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka agar mahasiswa bisa mengikuti program MSIB," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Program MSIB, Wachyu Hadi Haji, menyampaikan bahwa dengan melihat ketimpangan ketersediaan lapangan kerja saat ini, keikutsertaan mahasiswa dalam program MSIB akan membantu mahasiswa memperoleh pekerjaan.
"Banyak alumni MSIB yang langsung direkrut oleh perusahaan tempat mereka melakukan magang atau studi independen," ujar Wachyu.
Tidak hanya itu, saat ini beberapa perusahaan mulai mencantumkan keikutsertaan calon pekerja dalam program-program magang Kemendikbudristek sebagai persyaratan saat penerimaan karyawan baru.
"Artinya, mahasiswa yang pernah mengikuti program-program magang seperti MSIB lebih berpeluang untuk diterima bekerja," ungkapnya.
Oleh karena itulah, sebagai ketua tim pelaksanaan program MSIB, Wachyu mendorong agar mahasiswa vokasi bisa ikut program MSIB.
"Tantangan pekerjaan di masa depan akan sangat tinggi. Program ini tentunya dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk persiapan karier mahasiswa di masa depan," terangnya.
Sebagai informasi, MSIB merupakan salah satu program Kampus Merdeka yang dirancang untuk memastikan mahasiswa mendapatkan keterampilan dan kompetensi utama, terbaik, dan terkini untuk menghadapi dunia masa depan.
Mahasiswa mendapat pengalaman belajar di luar kampus selama lebih dari 16 hingga 24 minggu dengan mengonversi SKS mata kuliah yang diambil.
MSIB juga menjadi program yang menarik bagi perguruan tinggi vokasi karena partisipasi mahasiswa vokasi dalam MSIB terus meningkat dalam setiap angkatannya.
Pada angkatan pertama mahasiswa vokasi yang mengikuti program MSIB sebanyak 780, angkatan kedua sebanyak 1.838 mahasiswa, dan angkatan ketiga terdapat 2.452 mahasiswa.