JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Dunia digital dan perkembangannya saat ini memegang peran penting,karena segala sesuatu seperti belajar, bersosialisasi dan bermain dapat dilakukan melalui gawai (gadget).
Tentunya banyak manfaat yang dapat diperoleh, seperti mudahnya informasi dan akses untuk belajar, namun sisi negatifnya juga banyak , seperti kejahatan, perundungan melalui daring, (cyber bullying), akses ke konten yang tidak sesuai usia dan sebagainya.
Dalam webinar yang diselenggarakan YPUI (Yayasan Psikologi Unggulan Indonesia) pada hari Jumat, tanggal 20 Januari 2023,Prof Dr. Juke R Siregar,M.Pd,Psikolog yang merupakan psikolog di bidang Klinis Anak, membahas mengenai Peran Anak dan orang tua serta Puti Hamid,M.Pd, Head of Curriculum Edukita, dan Vice Head of Curriculum Sekolah Cikal membahas mengenai perkembangan teknologi dan bagaimana Peran Sekolah, agar anak aman di dunia digital, sehingga diharapkan ekses negatif dari teknologi tidak menimpa anak anak kita.
Baca Juga: Koperasi Konsumen Pedami Asal Kalsel Tingkatkan Kualitas Kemitraan dan Layanan Melalui LPDB-KUMKM
Di negara Barat, orang tua sudah setuju bahwa manfaat gawai amat besar walau juga mengakui ada sisi- sisi negatifnya. Gawai sudah menjadi hal biasa di masa kini. Jadi, yang harus diperhatikan adalah aktivitas dan aplikasinya sebagai gambaran, penelitian di AS terhadap perilaku daring ( online behaviors) pada usia 3 - 17 tahun,pada bulan Mei 2022, tampak bahwa 95% mereka menggunakan gawai untuk menonton dan berbagi konten.
80% menggunakan aplikasi/situs untuk mengirim pesan atau membuat panggilan voice/ video , 63% menggunakan aplikasi/ situs media sosial, 57% menggunakan aplikasi /situs live steaming untuk menonton, posting dan berbagi konten 48% menggunakan semua tipe situs (yang sedang trend)
Dari penelitian tersebut tampak bahwa perilaku berbagi (sharing) adalah perilaku yang paling menonjol.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pilih Fokus Bantu Partai Dulu, Tak Mau Bercabang Dulu
Penelitian lainnya mengenai aktivitas daring ( online ), juga di USA , menunjukkan bahwa 82% menonton video dari youtube, 67% bermain video game online, 35% berinteraksi dg asisten digital, 24% membuat konten media Dari gambaran tersebut,meskipun dari penelitian di dunia Barat, tapi cukup menunjukkan bahwa penggunaan gawai tidak dapat dihindari , baik untuk belajar maupun untuk bermain. Yang terpenting bagi anak dan remaja adalah peran orang dewasa disekitar anak ( orang tua, guru dan komunitas) dalam menjaga keseimbangan aktivitasnya
Artikel Terkait
Harus Pilih Jurusan Manajemen UNM, Jika Ingin Karier Cerah
Program IISMAVO Mampu Tingkatkan Kepercayaan Diri Penerima Awardees
IISMAVO Dinilai Berhasil Buka Peluang Kolaborasi Mitra IPLN dengan Mahasiswa PTPPPV
Ikuti Program MSIB, Mahasiswa Vokasi Memiliki Waktu Tunggu Bekerja Hanya Satu Bulan
Mahasiswa Bisa Berinteraksi Langsung dengan DUDI melalui Program MSIB