JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Guru SMAN 1 Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Taman Firdaus yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolahnya sejak tahun lalu mengungkapkan bahwa pembelajaran di sekolah kini terasa lebih bermakna.
"Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, guru menjadi lebih leluasa untuk merencanakan pembelajaran yang bermakna pada murid," ungkap Taman Firdaus.
Selanjutnya, dikatakan Taman Firdaus bahwa Kurikulum Merdeka ini lahir dengan prinsip yang memerdekakan, memberdayakan, dan menguatkan kolaborasi. Dari sisi gurunya, diberikan ruang untuk merencanakan pembelajaran berlandaskan dari kebutuhan nyata para peserta didik.
"Jadi, di sini bukan soal sekadar bagaimana memerdekakan murid dalam belajar, tetapi bagaimana seorang guru itu dapat berdaya terlebih dahulu dalam merencanakan rancangan pembelajaran yang bermakna," katanya.
Taman Firdaus menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan konsep penyederhanaan konten. Bagi para guru membutuhkan waktu tersendiri, khususnya untuk melakukan pemetaan dan kebutuhan belajar murid.
"Sehingga dengan asesmen awal yang sederhana dan dengan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana, informasi yang didapatkan oleh guru akan bermakna dalam memberikan layanan pembelajaran yang berdiferensiasi bagi murid sesuai dengan kebutuhan belajarnya," ujarnya.***